Ini Suasana Pra Rekonstruksi Baku Tembak Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Prarekonstruksi penembakan antar Polisi yang menewaskan Brigadir J di tangan Bharada E dirumah Irjen Pol Ferdy Sambo pihak Timsus menurunkan Tim Inafis hingga Laboratorium Forensik.--
JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID – Aparat kepolisian menggelar pra rekonstruksi baku tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu 23 Juli 2022.
Anggota polri dari Inafis dan Puslabfor tiba di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif tersebut pukul 09.30 WIB.
Prarekonstruksi baku tembak Brigadir J dan Bharada E dipimpin Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian dan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengky Haryadi.
Dilansir dari Disway.id, polisi mulai memasuki rumah Irjen Ferdy Sambo pukul 11.15 WIB. Dipimpin Brigjen Andi dan Kombes Hengky. Kemudian diikuti tim Inafis Polri, Puslabfor Polri dan penyidik.
BACA JUGA: Serahkan Puluhan Bukti, Keluarga Menduga Brigdir J Dihabisi di Lokasi Ini
Sejumlah polisi terlihat berjaga di depan dan sekitar rumah jenderal bintang dua itu. Mereka mulai menggelar pra rekonstruksi baku tembak Brigadir J dan Bharada E.
Diketahui, rumah Irjen Ferdy Sambo disebut sebagai tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa yang menewaskan Brigadir J.
Berdasarkan keterangan polisi, Senin 11 Juli 2022, Brigadir J ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, bersimbah darah.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, baku tembak polisi diduga karena percobaan pelecehan dan kekerasan yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo.
BACA JUGA: Ini Sosok Perempuan Pemberani, Kumpulkan Bukti Kondisi Tubuh Brigadir J
Lantaran perbuatannya diketahui oleh Ny. Sambo dan beteriak meminta tolong, Brigadir J panik dan berusaha melarikan diri.
Namun, sebut polisi, Bharada E yang berada di lantai atas mendengar. Ia memergoki Brigadir J di depan pintu kamar istri Ferdy Sambo
Saat itu, Bharada E menegur, 'ada apa', namun Brigadir J lantas menodongkan senjatanya. Terjadilah baku tembak yang menewaskan Brigadir J," sebut Brigjen Ahmad Ramadhan.
Namun banyak pihak yang menilai ada kejanggalan. mulai dari Mahfud MD hingga Indonesia Police Watch (IPW).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com