Tim Forensik Temukan Fakta Baru, Hasil Autospi Ulang Brigadir J Keluar 4-8 Minggu

Tim Forensik Temukan Fakta Baru, Hasil Autospi Ulang Brigadir J Keluar 4-8 Minggu

Tim forensik beri keterangan soal autopsi ulang jenazah Brigadir J. FOTO JAMBIINDEPENDENT.CO.ID --

JAMBI, RADARLAMPUNG.CO.ID - Proses autopsi ulang jenazah Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) selesai sekitar pukul 15.00 WIB. Ada sejumlah fokus yang menjadi perhatian tim forensik.

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Ade Firmansyah, ada beberapa kendala yang dihadapi saat autopsi ulang jenazah Brigadir J. 

Salah satunya, jenazah yang sudah diformalin ini mulai mengalami pembusukan. 

Namun dalam proses autopsi, pihaknya menyakini ada beberapa luka. Tapi tetap harus dilakukan penanganan lebih lanjut.

BACA JUGA: Pemakaman Brigadir J Dipenuhi Warga yang Ingin Menyaksikan Proses Pemakaman Kembali, Warga: Kami Ingin Melihat 

Ade Firmansyah menuturkan, pihaknya fokus pada luka-luka yang berdasar dugaan keluarga adalah bukan luka tembak.

"Untuk melakukan pemeriksaan jaringan tubuh itu dua sampai empat minggu, dan saya sampaikan bahwa kami tidak ingin tergesa-gesa dalam pemeriksaan ini, jadi kita perkirakan hasil autopsi akhir dapat diketahui antara empat sampai delapan minggu dari sekarang," imbuh Ade Firmansyah. 

Terkait autosi ulang, sejumlah organ tubuh almarhum Birgadir J akan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa. 

Langkah tersebut diambil menindaklanjuti apa yang disampaikan tim forensik Mabes Polri dengan tim independen serta perwakilan keluarga.

BACA JUGA: Sedikit Cerita Penggali Makam Jenazah Brigadir J: Wajahnya Masih Utuh

Menurut kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J), Jhonson Panjaitan, organ tubuh yang diperiksa tersebut terkait dugaan penganiayaan. 

"Untuk beberapa organ tubuh dari Brigadir Yoshua bakal dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan. Karena di Jambi tidak bisa dilakukan," kata Jhonson Panjaitan di Jambi, Rabu 27 Juli 2022. 

Proses autopsi ulang ini melibatkan sejumlah pihak. Mulai dari timTNI, perguruan tinggi hingga dan dokter perwakilan keluarga.

"Ini kami lakukan agar hasil pemeriksaan autopsi ulang akan transparan sehingga bisa terungkap kasus ini dengan sebenarnya apa penyebab kematiannya," sebut Jhonson sebagaimana dilansir dari Pmjnews.com. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: