Mahfud MD: Presiden Minta Kasus Brigadir J Dibuka Sejujur-jujurnya
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai kasus Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Menurut Mahfud MD, Presiden meminta kasus Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dibuka ke publik dan tak ada yang disembunyikan.
"Presiden minta agar ini dibuka dengan sejujur-jujurnya. Kalau ada yang tersembunyi atau disembunyikan, nanti akan terlihat kalau ada upaya seperti itu," sebut Mahfud kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 2 Agustus 2022.
Mahfud menyebut bahwa sejumlah lembaga seperti Kompolnas, LPSK, hingga Komnas HAM, juga berkoordinasi dengan dirinya mengenai penanganan kasus Brigadir J.
BACA JUGA:Pemerintah Siap Diskusi Melalui Dua Jalur Guna Bahas Isu Krusial, Bagini Penjelasan Mahfud MD
Bahkan dia pun meminta agar masyarakat turut mengawasi.
"Laporan ke saya itu Komnas HAM, masyarakat sipil, pengacaranya, ya LPSK, ya Kompolnas, semua lapor. Jadi saya minta masyarakat ikuti saja perkembangan ini nanti akan ada ujungnya," kata dia.
"Saya tidak akan masuk ke substansinya," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menginstruksikan kasus penembakan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo agar diusut tuntas.
BACA JUGA:Rp8 Miliar Diamakan Bareskrim Polri Dari Upaya Blokir Dana Rekening ACT
"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas. buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Transparan," tegas Jokowi saat memberikan keterangan pers di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo yang disiarkan kanal YouTube Sekretarit Negara, Kamis 21 Juli 2022 silam.
Menurut Jokowi, tindakan transparan penting dilakukan oleh Polri supaya tidak mengundang keraguan dari masyarakat.
Hal tersebut kerap muncul lantaran peristiwa pembunuhan tersebut melibatkan anggota kepolisian.
"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," tuas Jokowi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: