Astaga, Siswa SMP Tewas di Sekolah Usai Berkelahi dengan Teman Gegara Saling Olok Nama Orang Tua
Ilustrasi tewas. (Pixabay)--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Setelah dikagetkan dengan pembunuhan kakak tingkat yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren di Pesisir Barat, pagi ini 16 September 2022, masyarakat Way Tuba, Kecamatan Way Tuba, juga digemparkan oleh meninggalnya MI, siswa kelas 8, SMPN 4 Way Tuba Asri, Way Kanan, yang meninggal dunia karena dianiaya teman sekelasnya.
Menurut Kepala Kampung Karya Jaya Embi Darwanda, baik korban maupun pelaku penganiayaan sama-sama warga Kampung Karya Jaya, Kecamatan Way Tuba.
Pelaku adalah DY (13), semetara korban yakni MI. Yang mana, meski orang tua MI pun sebenarnya tinggal di Kampung Segara Midar, Kecamatan Blambangan Umpu, belakangan ia tinggal di Karya Jaya bersama kakeknya, Bagong.
“Mereka ini adalah kawan sekampung. Dari keterangan pelaku, antara korban dan pelaku saling olok-olok nama orang tua. Ahirnya mereka berantem dan korban terpukul oleh pelaku di kepala bagian belakang, lalu langsung terjatuh dan ahirnya meninggal dunia," ungkap Embi Darwanda.
BACA JUGA:Catat, Begini Penjelasan Kepala Dinas PMK Way Kanan Terkait Isu Pilkakam Diundur
“Mengenai sebab pasti kematiannya ini kami masih menunggu hasil visum dari dokter,” sambung Embi Darwanda.
Terpisah, Kapolsek Way Tuba IPTU H Yudhianto, yang mendampingi Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna membenarkan kabar kejadian tersebut.
Berdasarkan info sementera, kejadian tersebut diduga dipicu saling ejek nama orang tua.
“Biasalah, anak-anak itu saling ejek lalu berantem. Cerita pelaku, kepala bagian belakang korban terpukul olehnya, sehingga korban terjatuh dan meninggal dunia,” ujar IPTU Yudhianto.
BACA JUGA:Polres Way Kanan Ringkus 2 Pelaku Penggelapan Satu Mobil Avanza
Sayangnya, baik Kepala SMPN 4 Way Tuba Asri, Imalyati, maupun wakilnya, Shinta, terkesan tak mau dikonfirmasi.
Kala Imalyati ditelepon wartawan media ini, yang bersangkutan tidak mengangkat sambungan telepon. Sementara Shinta menyatakan dia tidak berada di sekolah karena tidak ada jam.
“Saya tidak masuk hari ini karena saya tidak ada jam, kejadian itu memang saya baca di medsos, tetapi saya tidak berani komentar," ujar Shinta saat ditanyakan siapa nama korban dan mengapa ada anak bertikai di lingkungan sekolah tidak ada guru yang melerai.
Lalu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan Septa Mukhtamar yang sudah menyambangi lokasi pun menyatakan hal yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: