Bejat, Oknum Guru di Krui Cabuli 4 Muridnya saat Jam Istirahat
Ilustrasi perempuan.--
BACA JUGA:Ini 3 Tempat Wisata di Mesuji yang Bisa Kamu Kunjungi, Nomor 2 Bikin Lupa Pulang
Oknum guru yang berstatus TKD itu diperkirakan merasa aman. Sehingga seenaknya melakukan tindakan yang tidak terpuji itu terhadap siswinya.
Bahkan informasinya, ada salah satu oknum guru yang kerap melindungi oknum guru TKD tersebut. Karena itu dirinya minta pelaku dihukum sesuai dengan proses hukum yang berlaku, serta diberhentikan sebagai TKD.
“Selain itu kita minta guru itu segera meninggalkan sekolah itu. Termasuk oknum guru yang kerap melindunginya itu juga segera dimutasi. Karena ini jelas mencoreng nama baik dunia pendidikan di Pesbar terutama nama baik SDN 1 Krui yang merupakan salah satu.sekolah tertua di Pesbar ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Krui Maryati mengaku, belum dapat memberikan tanggapan. Karena saat ini sedang ada acara keluarga.
“Saat ini ibu lagi ada acara keluarga, sehingga belum bisa memberikan tanggapan. Besok saja ibu tunggu di SDN 1 Krui pukul 10.00 Wib untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu,” kilahnya singkat.
Di tempat terpisah, Kasatreskrim Polres Lampung Barat AKP M. Ari Setiawan mendampingi Kapolres AKBP Heri Sugeng Priyantho mengatakan, dugaan pencabulan masih dalam proses penyelidikan.
“Iya benar, polres sudah menerima laporan itu, saat ini masih dalam proses penyelidikan. Untuk perkembangannya nanti kami informasikan lagi,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Pesisir Barat dr. Budi Wiyono membenarkan kejadian tersebut.
BACA JUGA:Gercep, Polres Pesawaran Amankan Pelaku Kasus Curas di Lahan Kosong
Bahkan, untuk sementara ini sudah ada 4 korban yang telah melapor dan telah memberikan keterangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polres Lampung Barat, didampingi oleh Tim UPTD PPA pada DP3AKB Pesisir Barat.
Dari 4anak yang menjadi korban itu kondisi psikisnya masih stabil dan tidak perlu rujukan ke psikolog klinis di Bandar Lampung.
“Tim UPTD PPA Pesisir Barat juga sudah melakukan penjangkauan di rumah salah satu orang tua korban, untuk dilakukan pendataan, pemeriksaan awal dan pendampingan BAP,” jelasnya.
Ditambahkannya, DP3AKB Pesisir Barat juga masih terus menindaklanjutinya dengan melakukan terapi psikis terhadap korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: