Tim DHR Unila Sosialisasikan Budidaya Ikan Lele Sistem Akuaponik Berbasis Teknologi Bioflok di Bandar Lampung

Tim DHR Unila Sosialisasikan Budidaya Ikan Lele Sistem Akuaponik Berbasis Teknologi Bioflok di Bandar Lampung

Foto Tim DHR Unila : Suasana Tim DHR Unila mensosialisasikan Program Budidaya Ikan Lele Sistem Akuaponik Berbasis Teknologi Bioflok di Daerah Perkotaan Bandar Lampung.--

Yusup juga menyampaikan bahwa penggunaan sistem kombinasi akuaponik dan bioflok untuk kegiatan budidaya memiliki keuntungan dibandingkan dengan sistem lainnya karena terdapat hubungan sinergis antara tanaman, ikan, dan lingkungan.

Sehingga dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan.

"Prinsipnya adalah air yang berada di media budidaya akan dialirkan menuju talang pemeliharaan sayuran menggunakan pompa ke talang paling atas kemudian dialirkan kembali lagi ke kolam dengan memanfaatkan prinsip gravitasi," lanjutnya.

Perlu diketahui, Tim DHR Unila kemudian melakukan pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi akuaponik dan bioflok ke kelompok mitra.

Di antaranya, persiapan instalasi kolam budidaya, instalasi akuaponik, penebaran probiotik dan sumber carbon, penyemaian benih sayuran, penebaran ikan, pemeliharaan, dan perawatan hingga pemanenan sayuran dan ikan. 

Danar Triwinanti selaku Anggota Tim DHR Unila menambahkan, program ikan dan sayur organik melalui teknologi aquaponik dan bioflok ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Kegiatan ini menitik beratkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan penambahan hasil produksi berupa sayuran organik dan ikan, melalui pemanfaatan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan budidaya ikan. 

Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas masyarakat dan daya saing daerah melalui pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. 

"Mitra antusias saat berdiskusi tentang ide untuk memanfaatkan limbah budidaya sebagai nutrisi sayuran sehingga bisa memberikan keuntungan dari sisi ekonomi bagi mereka," lanjutnya.

Diki juga menginformasikan bahwa proses bertahap yang dilakukan tim DHR Unila, juga mendapat respon positif dari mitra setempat. 

Dibuktikan dengan hasil panen sayuran akuaponik pada bulan ini. Hubungan yang terjalin baik ini membuktikan bahwa konsep tim DHR Unila bisa didiseminasikan ke kelompok budidaya ikan lainnya.

Kedepan, Unila melalui Tim DHR bakal menargetkan terbangunnya mitra binaan program akuaponik bioflok di desa lainnya.

Hal itu dimaksudkan agar pemanfaatan optimal dari limbah budidaya pada kelompok budidaya ikan, sehingga harapannya mitra ini akan menjadi desa mandiri produksi sayuran dan ikan. 

"Dengan semua efisiensi dan kemandirian di atas, diharapkan kesejahteraan masyarakat akan meningkat," pungkasnya. (*/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: