Di Saat PKS dan Demokrat Belum Satu Suara, NasDem Klaim Jadi 'Center of Gravity'

Di Saat PKS dan Demokrat Belum Satu Suara, NasDem Klaim Jadi 'Center of Gravity'

Foto Blitz Baliho Capres Anis: Pasca partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024, Baliho calon Presiden Anies Rasyid Baswedan 2024 mulai terpampang di depan Kantor DPW NasDem Lampung, Tanjungkarang pusat, --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pihak Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yakin bakal menjadi pusat pengambilan keputusan melakukan koalisi.

Menurut Kader Nasdem dan Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan, Nasdem akan mejadi tulang punggung jika nanti berkoalisi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Bahwa Nasdem menjadi tulang punggung itu bagus. Dalam teori politik itu namanya Nasdem center of gravity, pusat pengambilan keputusan," ungkapnya kepada Disway.id, Rabu 5 Oktober 2022.

Yang mana sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasional Demokrasi (Nasdem), dan Demokrat disebut bakal berkoalisi.

BACA JUGA:Warga Kampung Bima Sakti Resah dengan Aksi Curanmor, Begini Harapan Mereka Kepada Pihak Kepolisian

Hanya saja, hingga kini belum tersiar secara resmi bentuk koalisi yang mereka lakukan.

Pengamat Politik, Ujang Komarudin menilai, hal itu terganjal dengan beberapa kesepakatan. Di antaranya nama Calon Wakil Presiden yang bakal mereka usung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Kelihatannya PKS dengan Nasdem belum ketemu. Mereka sepakat dengan Aniesnya sebagai Capresnya, tetapi Cawapres AHY-nya belum ketemu," ungkapnya kepada Disway, Sabtu 1 Oktober 2022 silam.

Dikatakan, Demokrat menyarankan untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono menjadi Cawapres. Sementara, PKS menyarankan Khofifah Indar Parawansa.

BACA JUGA:Nanang Ermanto Minta Tingkatkan Kebersamaan dalam Haul Raden Intan II ke-166

"Sebenarnya tarik menarik itu bukan di Capresnya, tapi Cawapresnya siapa. Nah Demokrat mengusulkan AHY, nah ini yang belum terkomunikasikan, belum bisa diterimalah oleh Nasdem dan PKS," kata dia.

Ketiga partai, menurutnya, harus mengkaji secara dalam dan membulatkan keputusan siapa yang akan diusung oleh mereka untuk menjadi Cawapres.

"Oleh karena itu harus dibicarakan oleh ketiga partai tersebut apakah Cawapresnya di AHY, atau Khofifah atau lainnya." pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: