Petani di Tubaba Keluhkan Harga Singkong Turun Drastis
Harga singkong di Tubaba sempat turun drastis. Foto dok--
TUBABA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Para petani singkong di Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) Lampung terpaksa harus mengelus dada. Itu lantaran pabrik-pabrik dan lapak singkong yang merupakan pembeli hasil bumi masyarakat tersebut memotong berat timbangan 20 sampai 25 persen per kg.
Selain itu, harga pembelian pabrik dan lapak singkong hanya sekitar Rp 1200 per kg. Dengan demikian, petani hanya menjual singkongnya sekitar Rp 710 per kg.
Rinciannya menurut Jony (40) dan Ramli (47) bahwa harga singkong Rp1200 kemudian dipotong 25 persen dan lagi petani harus mengeluarkan ongkos angkut dan ongkos cabut yang mencapai Rp190-200 per kg.
Sehingga perhitungannya adalah Rp1200 dikurang 25 perse , kemudian dikurangi kembali sebanyak Rp 190 per kg sebagai pembayaran ongkos angkut dan ongkos cabut. Maka petani hanya mendapat bagian Rp710 rupiah per kg,"ungkap kedua warga Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten tubaba Lampung tadi sore.
Masalah lainnya yang dihadapi petani saat ini adalah jalan masuk menuju areal perkebunan yang sangat sulit. Jika pada malam hari hujan maka jangan diharapkan mobil dapat melintas di jalur-jalur tersebut. "Harga di singkong di daerah kami terus merosot dari 1350-an sekarang tinggal 1200 itu pun potongannya mencapai 25 persen," ungkap Zakariah, warga lainnya.
Dengan demikian masyarakat saat ini terpaksa harus merugi mencapai satu juta rupiah per hektar jika harga tidak segera dinaikkan. Jika harga saat ini maka petani mengalami kerugian sekitar 1 juta terutama bagi yang memiliki tanaman dengan lahan hasil menyewa. Per hektar saat ini mencapai Rp4 sampai 5 juta," tutup Rifki warga Panaragan, saat ditemui di lokasinya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: