Frekuensi Bencana di Pesawaran Turun, Tapi…
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Kapolres AKBP Pratomo Widodo dan instansi terkait mengecek sarana prasarana kesiapsiagaan bencana, Rabu 12 ktober 2022. FOTO FAHRURROZI/RADARLAMPUNG.CO.ID --
PESAWARAN, RADARLAMPUNG.CO.ID - Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesawaran, frekuensi Bencana di kabupaten itu turun dalam tiga tahun terakhir.
Hal ini disampakan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat memberikan arahan pada apel siaga bencana di lapangan pemkab, Rabu 12 Oktober 2022.
BPBD Pesawaran mencatat kejadian bencana selama tiga tahun terakhir, yaitu pada 2020 sebanyak 41 kejadian. Kemudian tahun 2021 ada 45 kejadian dan tahun ini 32 kejadian.
"Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa frekuensi bencana di Kabupaten Pesawaran selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan,” kata Dendi Ramadhona.
BACA JUGA: Operasi Zebra Krakatau di Pringsewu, Tercatat 1.303 Pelanggaran Lalu Lintas
Dendi Ramadhona menuturkan, apel siaga tersebut merupakan momen penting dalam rangka upaya pencegahan dan kesiapsiagaan seluruh unsur untuk menghadapi bencana.
Menurut Dendi Ramadhona, Pesawaran merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi.
Di mana, secara geografis Kabupaten Pesawaran terdiri dari daerah pesisir, pulau dan pantai, pegunungan, hutan dan daerah yang memiliki aliran sungai cukup banyak
"Dengan melihat potensi ancaman, kerentanan, dan kapasitas masyarakat terhadap bencana, maka apel siaga bencana ini diperlukan untuk melihat kesiapan kita semua dalam rangka mengantisipasi bencana. Baik secara personel maupun ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang ada," tegasnya.
BACA JUGA: Di Persidangan Kasus Sarana Sampah DLH Metro, Para Kontraktor Siap Kembalikan Kerugian Negara
Dilanjutkan, tanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana bukan hanya terletak pada pemerintah. Tapi juga masyarakat dan semua sektor kehidupan, termasuk dunia usaha.
Terkait bencana, belasan titik di Pesisir Barat menjadi daerah rawan longsor, banjir dan pohon tumbang. Salah satunya di jalan lintas Barat (Jalinbar).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Mirza Sahri mengatakan, titik rawan longsor ada di jalan lintas Barat (Jalinbar).
Terutama di perbatasan Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat-Kabupaten Tanggamus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: