Sungguh Miris! Ini Kata Dewan Pakar PGRI Lampung Soal Perundungan Pelajar di Lamteng

Sungguh Miris! Ini Kata Dewan Pakar PGRI Lampung Soal Perundungan Pelajar di Lamteng

Radar Lampung Online - Disway National Network-radarlampung.co.id-

RADARLAMPUNG.CO.IDPerundungan kekerasan fisik sesama pelajar yang baru terjadi di Lampung Tengah (Lamteng) membuat sedih, miris, dan kecewa! Tidak hanya bagi orang tua, tetapi juga masyarakat luas.

Terlebih semua kabupaten/kota kini tengah giat-giatnya mewujudkan kabupaten/kota yang ramah anak.

Bahkan, Dewan Pakar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Lampung Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. mengatakan ini kecelakaan fatal yang dapat merusak tumbuh kembangnya anak bangsa kini maupun ke depan.

"Tentu ini harus segera diatasi. Semua pihak terkait harus peduli,” tegasnya, Minggu 16 Oktober 2022.

BACA JUGA:Residivis Pembobol Rumah di Tanggamus Ditangkap, Ini Barang Buktinya

Dengan lantang dan gamblang, akademisi dari FKIP Unila ini juga menyinggung terjadinya kekerasan pelajar tersebut akibat dibebaskannya game online yang penuh kekerasan dengan mudah bisa diakses melalui gawai anak untuk usia berapa pun.

"Mau menunggu sampai kapankah? Ini adalah wujud dari sebuah pembiaran kebijakan untuk benar-benar memberikan perlindungan terhadap hal tumbuh kembang anak-anak Indonesia sebagai generasi emas bangsa ini.  Ini bukan masalah sederhana: hanya dengan kalimat butuh perhatian orang tua dan pihak sekolah. Lebih dari itu,” tandasnya.

Berdasarkan fakta dan data-data yang ada,  lanjut Eka, selayaknya dan sudah sepantasnya negara hadir memberi perlindungan terhadap hak perkembangan anak-anak Indonesia dengan selayaknya.

”Wujud perlindungan itu dapat diberikan melalui penutupan akses game online pada gawai melalui kajian yang komprehensif dan duduk bersama antara kementerian terkait. Semisal Kementerian Kominfo dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,” sarannya.

BACA JUGA:Waspada Banjir, Ini Dia Titik-Titik Rawan di Mesuji

Jika itu dilakukan, tandasnya, anak-anak Indonesia akan sangat terlindungi dari virus-virus perlakukan negatif dalam menenami proses tumbuh-kembangnya.

"Terlebih di saat pandemik yang sudah hampir berjalan dua tahun. Ketika seluruh anak-anak Indonesia diminta untuk belajar dari rumah dengan memanfaatkan fasilitas gawai di rumah untuk memudahkan mengoneksi materi pembelajaran dari sekolah, di saat itu pula anak-anak saat ini kehidupannya sangat dekat dengan gawai, hampir tak berjarak," ucapnya.

Di satu sisi, imbuhnya, pendidik diminta untuk mengoptimalkan perkembangan karakter peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai kabaikan dalam hidup.

Namun di sisi lain, negara membebaskan peserta didik dengan pengaksesan game online yang jelas-jelas lebih banyak dampak negatifnya dari dampak positif yang dimunculkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: