Soal Dugaan Kekerasan Terhadap Siswa, Ini Kata Kepala SMA Global Madani

Soal Dugaan Kekerasan Terhadap Siswa, Ini Kata Kepala SMA Global Madani

ASW, siswa kelas 12 SMA Global Madani, Bandar Lampung, didampingi tantenya Yeni Anggraini saat melaporkan EK, guru Sejarah sekolah tersebut, atas dugaan kekerasan pada anak, ke Mapolresta Bandar Lampung pada Senin sore, 17 Oktober 2022. (foto radarlampun--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pihak SMA Global Madani Bandar Lampung memberikan pernyataan terkait dugaan kekerasan yang dialami seorang siswa, Senin 17 Oktober 2022. 

Kepala SMA Global Madani Rofi' Darojat membenarkan peristiwa yang melibatkan siswa ASW dan guru sejarah EK. 

"Benar, ada kejadian itu, Kemarin kita sudah bertemu dengan wali muridnya agar semuanya diselesaikan dengan baik,” kata Rofi’ Darojat diruangannya, Selasa 18 Oktober 2022. 

Rofi' Darojat menegaskan, tidak membenarkan tindakan dilakukan oleh guru. Begitu juga dengan tindakan yang dilakukan siswa.

BACA JUGA: Soal Dugaan Penganiayaan Siswa SMA oleh Gurunya, Begini Tanggapan Komnas Perlindungan Anak Bandar Lampung

Menurut Rofi' Darojat, EK sejak awal meminta ASW untuk diam dan pindah. Namun sang guru tersulut emosi karena tatapan siswa yang dianggap menantang.

"Kalau penganiayaan, tidak ya. Tapi memang kemarin, guru kami sempat memegang kepala siswa itu, karena diingatkan untuk tidak rebut. Lalu diminta untuk pindah barisan saat upacara,” ujarnya. 

”Kalau dari ASW ini, gesturnya seperti menantang (melotot, Red). Lalu guru ini emosi dan menjedutkan kepala satu sama lainya, hingga merah sedikit di pelipis," imbuh Rofi' Darojat.

Dilanjutkan, tanpa mengulur waktu, pihaknya langsung menindaklanjuti insiden tersebut agar permasalahan tidak berlarut-larut.

BACA JUGA: Diduga Dianiaya Guru usai Upacara Bendera, Siswa SMA Lapor ke Polresta Bandar Lampung

"Setelah itu, kami tindak lanjuti. Karena hal ini tidak diperbolehkan di sekolah. Langsung kami tegur guru tersebut dan mendapatkan peringatan sebagaimana nilai inkonsisten di sekolah dan bersedia meminta maaf langsung kepada orang tua dan siswa. Meski kami juga tidak membenarkan perilaku siswa ini," tegasnya.

Rofi' Darojat juga mengaku terkejut karena ada laporan ke polisi. Sebab mediasi yang dilakukan belum selesai karena masih menunggu beberapa pihak. Di antaranya ketua yayasan dan orang tua siswa.

”Kemarin ada Bhabinkamtibmas untuk memediasi. Namun karena luapan emosi dari wali murid, dalam hal ini tantenya masih menggebu-gebu, maka kami berikan solusi dan saran untuk diperiksa seperti apa lukanya. Tetapi tidak menyampaikan akan melapor dan kami cukup kaget ada laporan ini,” tukasnya. 

”Jadi kemarin, mediasi belum selesai, malah sudah melaporkannya ke kepolisian. Kita izinkan (siswa) pulang, dengan asumsi hari ini akan berlangsung mediasi ulang,” sebut dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: