Korban Gagal Ginjal Akut Terus Meningkat, Komnas Perlindungan Anak Buka Posko Waspada

Korban Gagal Ginjal Akut Terus Meningkat, Komnas Perlindungan Anak Buka Posko Waspada

Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan dunia untuk urusan kesehatan, World Health Organization (WHO), melaporkan, ditemukan  69 anak di bawah lima tahun (balita) di Gambia, Afrika Selatan, meninggal dunia karena gagal ginjal akut.

Temuan ini akibat mengonsumsi obat batuk sirup yang mengandung  bahan kimia etilen glikol dan dietilen glikol (DEG).

Menyikapi hal ini, Ketua Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihaknya membuka Posko Waspada anak gagal ginjal  akut.

Posko berada di Kantor Komnas Anak dan di beberapa  kantor perwakilan Komnas Perlindungan di beberapa kota dan kabupaten se-Indonesia.

BACA JUGA:Adira Finance Gelar Program SOBAT Expo 2022

"Untuk memberikan perlindungan anak dari ancaman gagal ginjal akut, Komnas Perlindungan Anak membuka posko waspada anak gagal ginjal  akut di Kantor Komnas Anak. Dan di beberapa  kantor perwakilan Komnas Perlindungan di beberapa kota dan kabupaten," kata Arist Merdeka Sirait kepada radarlampung.co.id.

Posko waspada ini merupakan respons atas temuan WHO tersebut.

Yakni agar dunia waspada terhadap bahan kimia etilen glikol dan dietilen glikol (DEG) 

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan  kepada masyarakat luas bahwa di Indonesia ditemukan  602 anak gagal ginjal akut. 

BACA JUGA:Parah, Dalam Sehari Maling Motor Gasak 2 TKP Sekaligus

Rata-rata usia anak korban gagal ginjal progesif itu dilaporkan berusia  di bawah 5 tahun.

"Namun IDAI tidak melaporkan berapa anak yang meninggal dunia dan apa faktor penyebab anak bisa mengalami gagal ginjal akut," kata Arist Merdeka Sirait.

Arist Merdeka Sirait menjelaskan bahwa Direktur RSCM Jakarta dalam keterangan persnya melaporkan bahwa sejak Januari-Oktober 2022, RSCM menerima 49 anak  di bawah 8 tahun dan paling muda berusia 8 bulan  untuk mendapat perawatan gagal ginjal akut.

Menurut laporan itu, angka kematiannya  mencapai 63  persen dari 49 anak. 11  anak masih mendapat perawatan  di RSCM, 10 anak ditawat di  ICU, dan 7 anak sudah pulang.

BACA JUGA:Hari Ini KPK Periksa 3 Saksi Mengenai OTT Eks Rektor Unila Karomani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: