Balita Tergeletak di Stadion Kanjuruhan Diselamatkan Anggota TNI, Arist Merdeka Beberkan Kesalahan Prosedur
FOTO DOK. RADAR LAMPUNG - Anak balita korban semprotan gas air mata diselamatkan orang tuanya dibantu supporter lain keluar dari stadion Kajuruhan Malang Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.--
JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sungguh memilukan.
Komnas Perlindungan Anak menemukan fakta ada banyak anak dan balita yang dibawa orang tuanya menonton pertandingan sepak bola Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 2 Oktober 2022.
Anak dan balita tersebut menahan pedih mata kesakitan.
Akibat terkena semburan gas air mata pada saat munculnya kerusuhan penonton ketika menyaksikan Arema FC dikalakan Persebaya dengan skor 2:3.
BACA JUGA:Sekkab Tanggamus Lantik 16 Pejabat Administrator, Pengawas dan Fungsional, Ini Pesannya
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, menurut saksi mata yang selamat dari kerusuhan itu, ada banyak orang tua sambil menggendong anak balitanya keluar menyelamatkan diri dari koridor 13.
Koridor 13 adalah pintu keluar dari stadion.
Mereka berhimpitan, jatuh, dan ada yang dilaporkan terinjak-injak oleh sesama supporter saat melalui pintu 9, 10, 11,12,dan 13.
"Sungguh miris dan sedih, dimana ada juga anak usia 2 dan 5 tahun ditemukan oleh petugas yang mengamankan peristiwa kerusuhan itu sudah tak bernyawa dan bersimbah darah," kata Arist Merdeka Sirait kepada radarlampung.co.id melalui keterangan tertulisnya, Rabu pagi 5 Oktober 2022.
Arist Merdeka Sirait melanjutkan, TNI dan Polisi yang ikut mengevakuasi para korban kerusuhan, menemukan dan mengevakusi anak yang sudah meninggal dan menderita luka di lokasi terjadinya kerusuhan itu.
Demikian laporan yang didapatkan Arist Merdeka Sirait dari Tim Litigasi dan Advokasi dan Rehabilitasi Sosial Anak besutan Komnas Perlindungan Anak.
Arist Merdeka Sirait melanjutkan, temuan tim investigasi dan Advokasi Komnas Perlindungan Anak, ada seorang balita ditemukan tergeletak di tribun penonton yang diselamatkan seorang anggota TNI Sertu Kristian Sihombing personil dari Kodim 08/18 Malang.
"Dan saat ini balita korban kerusuhan itu tengah mendapat perawatan intensif di RS Kanjuruhan Malang," kata Arist Merdeka Sirait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: