Masuk 20 Besar Kota dengan Persentase Realisasi Belanja APBD Tertinggi, Metro Diminta Tetap Jaga Inflasi

Masuk 20 Besar Kota dengan Persentase Realisasi Belanja APBD Tertinggi, Metro Diminta Tetap Jaga Inflasi

Sp.OG didampingi Asisten ll Yeri Ehwan menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah secara zoom meeting di guest house rumah dinas wali kota. (foto dok. radarlampung.co.id)--

METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Kota Metro, Provinsi Lampung, masuk dalam 20 kota dengan persentase realisasi belanja terbesar dalam persentase realisasi belanja APBD kota se-Indonesia tahun 2022.

Hal tersebut diungkapkan saat rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi di daerah melalui zoom meeting, Senin 31 Oktober 2022.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan seputar inflasi tahun kalender September 2022 yang tercatat sebesar 4,84 persen. 

“Meski begitu, pemerintah jangan lepas tangan. Tetap siagakan sederet kebijakan untuk meredam inflasi. Supaya tidak semakin lebih buruk ke depannya,” kata Tito Karnavian dalam arahannya.

BACA JUGA:Ini Hanya Pendataan, Ada 3.991 Pegawai Non ASN di Pesawaran

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menuturkan, metodologi konsep dan definisi, cakupan dan sumber data, serta terkait indeks perkembangan harga provinsi, merupakan penyumbang kenaikan harga komoditas pangan di seluruh provinsi bervariasi.

Dimana, sampai dengan pekan ke-4 Oktober 2022, minyak goreng menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 318 kabupaten/kota.

“Untuk cluster wilayah perkembangan harga yakni 10 kabupaten/kota dengan IPH (kenaikan harga tertinggj) yaitu Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Maluku, Papua, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, dan Jawa Tengah,” ungkapnya.

Wali Kota Metro dr Wahdi Sirajuddin, Sp.OG mengatakan, dirinya cukup bangga karena Kota Metro masuk dalam 20 kota terbesar dalam persentase realisasi APBD.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil Dijodohkan Anggota KIB, PAN Lampung Angkat Bicara 

"Saya meminta peran Bulog agar tetap harus waspada dalam hal pangan dan keikutsertaan program Metro Bangga Beli (MB2). Supaya dapat mendukung dengan memperhatikan beberapa komoditi bahan pangan dengan mengendalikan lonjakan harga sampai dengan nataru (natal dan tahun baru) yang akan datang,” ujarnya. 

Pihaknya juga meminta bantuan TNI dan Polri untuk terus mengawal dalam mengendalikan lonjakan harga.

“Tapi tolong diperhatikan, harus disesuaikan dengan karakter Kota Metro. Sehingga cadangan makanan bisa menstabilisasi harga,” pungkasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: