Mendapat Nama yang Indah, Ini Update Kondisi Bayi yang Ditemukan Tergeletak di Pekebunan Sawit Way Kanan
Bayi malang yang dibuang orangtuanya didoakan warga dan diberi nama.-Foto Ist. For Radarlampung.co.id-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Bayi malang yang dibuang di perkebunan sawit Pematang Silvi, Tiuh Baru, Kecamatan Negeri Besar, pada Selasa 18 Juni 2024, belakangan mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat.
Kabar terbaru, bayi tersebut diberi nama Muhammad Yazid Darmawan oleh bidan pengasuhnya: Rita Silvia April Yetti.
“Anak adalah karunia Allah yang sangat berharga, untuk itu kami dan warga kampung ini medoakan sekaligus memberinya nama Muhammad Yazid Darmawan," ungkap Rita.
"Kata Darmawan diambil dari nama penemu bayi itu, yaitu Eko Darmawan. Hal itu permintaan langsung dari penemu bayi laki-laki tersebut," sambung Rita.
BACA JUGA:Pemkab Mesuji Raih Penghargaan dari BKKBN
Rita menjelaskan, saat ini kondisi anak angkatnya itu semakin hari semakin baik. Ia berharap dalam pengawasanya sang bayi nanti akan tumbuh normal layaknya anak-anak lain.
Sementara, Kapolsek Negeri Besar Ipda Sobrun mewakili Kapolres Way Kanan AKBP Pratomo Widodo menyatakan belum berhasil menemukan titik terang siapa orang tua yang tega membuang bayi tersebut.
“Kami masih berusaha, doakan saja segera diketemukan, sehingga teka-teki siapa orang tua kejam itu segera dapat diketahui," ujar Ipda Sobrun.
Diketahui, pada 18 Juni 2024 lalu, Eko Darmawan, warga Kampung Tiuh Baru, Kecamatan Negeri Besar, Way Kanan, yang sedang dalam perjalanan pulang terkejut ketika dari bawah pohon sawit terdengar tangisan bayi.
BACA JUGA:Wali Kota Bandar Lampung Raih Penghargaan Kartini Award: Perempuan Harus Berkarya!
Sembari menahan rasa takut, akhirnya Eko mendekat dan melihat sesosok bayi laki-laki dalam kondisi sangat mengenaskan karena tubuhnya dikerubungi belatung dan semut.
Seketika ia langsung mengamankannya dengan membawanya ke bidan desa setempat.
Penemuan bayi tersebut juga sudah dipantau dan diidentipikasi oleh Dinas Sosial Way kanan yang langsung mengirimkan tim untuk mengkroscek langsung.
Akan tetapi karena saat itu bayi dalam kondisi memprihatinkan, diputuskan tetap dirawat oleh bidan desa setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: