Pemkab Tubaba Buat Inovasi Pencegahan Stunting
Pj. Bupati Tulang Bawang Barat Dr. Zaidirina memiliki lima program utama dalam membangun Bumi Ragem Sai Mangi Wawai. --
TUBABA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) Provinsi Lampung membuat inovasi guna mengatasi stunting. Inovasi tersebut dengan menyiapkan dapur sehat atasi stunting (Dashat).
Selain itu, masyarakat mulai dari calon pengantin (Catin) juga diberikan Kartu Elektronik Peduli Stunting (E-Penting) sebagai satu respon dari program baru BKKBN. Inovasi ini diungkapkan oleh Pj. Bupati Tubaba Dr. Zaidirina MSI kepada Radar Lampung di Sesat Agung, Komplek Islamic Center, Panaragan Jaya, Tubaba.
Kartu elektronik peduli Stunting (E-Penting) di diberikan kepada keluarga resiko stunting hasil dari Program Pendataan Keluarga Tahun 2021 (Pk21) yang menitikberatkan kepada keluarga yang mempunyai ibu hamil, ibu menyusui bayi dibawah dua tahun (Baduta), Balita dan Calon Pengantin (Catin).
Kartu E-Penting ini lanjut Zaidirina digunakan untuk mengambil bantuan berupa bahan nakanan hasil dari program Nenemo Peduli Pangan berupa hasil kandang, kebun dan kolam (K3) yang di kemas ke dalam satu menu makanan olahan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
BACA JUGA:Link Streaming Brazil vs Serbia Piala Dunia 2022 Grup G, Duet Menakutkan Neymar dan Vinicius Junior
"Kegiatan Dashat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal, dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan," ungkapnya lagi.
Konkretnya menurut Kadis PMD dan Transmigrasi Provinsi Lampung ini, Dashat bertujuan untuk menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki anak bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui dan calon pasangan usia subur atau calon pengantin.
Tugas lainnya yakni mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bernutrisi seimbang kepada keluarga risiko stunting. Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya lokal. Memberikan gizi danpelatihan kepada keluarga risiko stunting untuk pencegahan dan penanganan stunting dan penyiapan generasi emas. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha keluarga atau masyarakat untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai dengan kearifan lokal.
"Mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang berkelanjutan di tingkat lokal, dengan tetap memprioritaskan tujuan mendukung pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak," pungkas Zaidirina. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: