Upsss, Korupsi Bisa Memicu Emisi Gas Karbon Dioksida yang Sebabkan Pemanasan Global? Begini Penjelasannya
Ilustrasi Emisi Gas CO2 Sebabkan Pemanasan Global. (Instagram/@freepik)--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan hubungan antara perilaku korupsi yang bisa memicu emisi gas karbon yang menyebabkan pemanasan global.
Demikian dilansir Radarlampung.co.id dari lembaga think tank Utilities Policy pada Rabu, 7 Desember 2022.
Menurut penelitian yang dilakukan Utilities Policy yang berbasis di London dan Washington tersebut, penelitian itu terbukti dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku politik di Asia termasuk salah satunya adalah Indonesia.
Menurut lembaga think tank itu, Center for Global Development di negara-negara berkembang kini dinilai harus bertanggung jawab atas sebanyak 63% emisi karbon tahunan.
BACA JUGA:Kronologis Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Tubuh Terduga Pelaku Berserakan
Persaingan industri, kekuasaan dan kekayaan yang telah lama dimonopoli oleh segelintir negara maju, ternyata kini juga telah berkembang pesat di negara-negara berkembang yang ada.
Negara-negara di Asia dinilai tampak memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan wilayah lain dari dampak perubahan iklim karena alasan sosial, geografis, dan ekonomi.
Hal ini membuat peningkatan emisi karbon menjadi konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.
Dalam studi yang dilakukan Utilities Policy, para peneliti menunjukkan bahwa sehubungan dengan pengurangan emisi karbon, korupsi merupakan faktor yang memprihatinkan.
BACA JUGA:Anggota Kodim 0427 Way Kanan Timbun Jalan Berlubang, Dinas PU Pilih Bungkam
Jika perilaku korupsi meningkat sebanyak 1% saja, emisi karbon juga akan meningkat sebesar 0,19%.
Pemanasan global yang seringkali disebabkan oleh emisi karbon dioksida atau CO2, menjadi perangkap panas utama, efek gas rumah kaca yang menghangatkan bumi sehingga menyebabkan perubahan iklim.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa emisi CO2 terjadi utamanya adalah karena penggunaan bahan bakar fosil untuk pemanasan, produksi listrik, dan transportasi.
Kawasan Asia Pasifik dinilai bertanggung jawab atas hampir 17,8 miliar ton dari emisi karbon dioksida (CO2) karena angka tersebut lebih besar dari total emisi dari seluruh kawasan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: