Waspada Politik Uang ! LCW Minta Kemenristekdikti Bentuk Tim Awasi Pilrek Unila
Ketua LCW Juendi Leksa Utama (kanan). (Foto Anca/Radarlampung.co.id)--
RADARLAMPUNG.CO.ID-Pemilihan Rektor atau Pilrek Universitas Lampung telah masuk tahapan baru. Sebanyak tiga orang calon rektor telah ditetapkan senat. Mereka yakni Mereka yakni Prof Ir Suharso, PhD dengan 21 suara, Prof Dr dr Asep Sukohar, SKed, MKes dengan 10 suara, Prof Dr Ir Lusmeilia Afriani, DEA, IPM dengan 7 suara.
Pilrek Unila dinilai merupakan jalan keluar agar Unila bisa memulihkan nama baik pasca kasus dugaan suap yang membelit mantan Rektor Prof. Karomani. Tak pelak, dorongan agar pilrek Unila berjalan tanpa permainan politik uang terus dikemukakan.
Ketua Lampung Corruption Watch Juwendi Leksa Utama mendorong Kemenristekdikti untuk turun melakukan pengawasan pada pilrek Unila.
"Kalaupun terjadi politik uang, kemendikti harus bentuk tim. Untuk memastikan bahwa gak ada politik uang dalam pemilihan rektor, " katanya Sabtu 24 Desember 2022.
Nah, lanjutnya, Kemenristekdikti juga harus mendiskualifikasi jika ternyata ada calon yang kedapatan melakukan politik uang. "Kemendikti harus bertanggung jawab, mereka harus turun ke Lampung, " Lanjutnya.
Untuk itu, dalam hal pilrek unila, sebagai bentuk pencegahannya harus di supervisi langsung oleh kementerian. "Nah, potensi itu harus kita buktikan. Bisa jadi hanya isu. Tapi kan isu itu juga nggak bisa dibiarkan begitu saja, supaya nggak liar, " Tambahnya.
Menurutnya Kemenristekdikti bisa menggandeng penegak hukum seperti kepolisian atau Komisi Pemberantasan Korupsi RI. Sehingga pilrek bisa berjalan jujur dan adil.
“Jika memungkinkan Kemenristekdikti juga turut menggandeng Badan Intelijen Negara dalam menindak lanjuti isu-isu yang bisa menjadi petunjuk,” katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: