Kakek di Lampung Barat Ditemukan Tewas Terbakar

Kakek di Lampung Barat Ditemukan Tewas Terbakar

Kebakaran di Pemangku 6 Talang Payang, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat yang menewaskan Ruhiatna, Rabu 28 Desember 2022. FOTO DOKUMEN POLSEK BALIK BUKIT --

BACA JUGA: Ini Strategi Prof. Lusmeilia Afriani untuk Perbaiki Citra Unila

Peristiwa itu menyebabkan Fitri atau Pipit (32) dan putranya Ruby (5) tewas terbakar. 

Sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di bedeng yang dikenal nama Bedeng Arab. 

Lokasinya tidak jauh dari Puskesmas dan Kantor Kelurahan Kota Karang, Bandar Lampung.

Mubarok (30), warga sekitar lokasi, menyatakan informasinya kebakaran akibat korsleting listrik. "Korsleting listrik," katanya.

BACA JUGA: Tahun Baru HP Baru! Ini 6 Rekomendasi Smartphone Android dengan Harga Mulai Rp3 Jutaan

Dari total 36 pintu Bedeng Arab, kata Mubarok, tersisa 13 pintu yang tak terbakar. "Musala juga ikut terbakar, namun tak habis," ujarnya.

Mubarok menyatakan ada korban meninggal. "Ada korban meninggal ibu dan anak. Fitri atau Pipit (32) dan putranya Ruby (5). Katanya pas diangkat sedang berpelukan," ungkapnya.

Informasinya, kata Mubarok, Fitri ini masuk dalam bedeng menyelamatkan anaknya yang sedang tidur. 

"Mungkin ketika keluar tertimpa reruntuhan bangunan yang terbakar. Jenazahnya sudah dibawa ambulans," katanya. 

BACA JUGA: Yuk Top Up Gopay Pakai Promo OneKlik, Dapatkan Cashback-nya

Terkait kasus kebakaran, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung Syamsul Rahman mengatakan, sejak awal 2022, setidaknya ada 60 kasus kebakaran di Bandar Lampung.

Untuk pokok yang terbakar, terdiri dari 35 kasus bangunan penduduk, satu kasus bangunan industri, tiga kasus kendaraan, dan lainnya 15 kasus dengan penyebab kebakaran empat kasus akibat listrik. Serta memakan dua korban jiwa yang terjadi di Kota Karang Raya lalu.

Pada tahun lalu, ada 77 khasus kebakaran, dengan jumlah pokok benda yang terbakar, bangunan penduduk 37 kasus, bangunan umum 1 kasus, bangunan industri lima kasus, kendaraan tujuh kasus, dan 27 kasus lainnya.

"Untuk taksiran kerugian akibat kebakaran selama 2021, sekitar Rp 3.329.100.000. Tidak ada korban akibat kebakaran selama 2021, baik meninggal maupun luka-luka. Penyebabnya, tiga kasus karena listrik dan 1 kasus karena kompor," ujar Syamsul Rahman saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 11 Juli 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: