Soal Jajanan Chiki Ngebul yang Berbahaya, Ini Kata Dinas Kesehatan Lampung

Soal Jajanan Chiki Ngebul yang Berbahaya, Ini Kata Dinas Kesehatan Lampung

Kadis Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mulai memantau ketat peredaran penjual chiki ngebul atau jajanan ringan dengan tambahan nitrogen cair sehingga menimbulkan efek berasap.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana di Balai Keratun Pemprov Lampung pada Jumat, 13 Januari 2023.

Reihana mengatakan sudah melakukan pengawasan ketat pada jajanan Bernitrogen itu.

"Dinkes sudah bekerjasama dengan BBPOM menggalakkan pengawasan pada makanan dengan nitrogen itu. Kita sudah melakukan sidak juga," kata Reihana.

BACA JUGA:Cek Di sini, Kode Promo Gojek 13 Januari 2023, Ambil Voucher Diskon untuk GoRide, GoMart, GoCar dan GoFood

Dari yang ditemukan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai korban chiki ngebul. Namun Reihana menegaskan nitrogen cair yang menjadi salah satu bahan dalam menimbulkan efek berasap di chiki ngebul bukan untuk di konsumsi.

"Nitrogen itu bukan untuk di konsumsi ya. Tapi mungkin ada beberapa oknum yang menjualnya, tapi mudah-mudahan di Lampung tidak ditemukan kasusnya," katanya.

Dampak mengkonsumsi chiki ngebul juga dirasakan salah satu masyarakat Bandarlampung yakni Siti Khoiriah (25). Dirinya pernah membeli jajanan tersebut pada sebuah pasar malam.

Namun, dirinya justru mendapati bibirnya melepuh usai salah cara memakan chiki ngebul tersebut.

BACA JUGA:Muncul Pulau Usai Gempa Mengguncang Maluku, Ini Penjelasan BMKG

"Jadi pas pasar malem saya lihat jajanan, saya lihat-lihat chiki ngebul itu menarik ya karena ada asap. Saya beli lah, tapi pas saya makan, karena saya nggak tahu cara makannya, seharusnya langsung digigit pake gigi, tapi saya pake bibir," katanya.

Alhasil, karena dirinya memakan sebelumnya menempel di bibir. Tidak lama kemudian, bibir Siti terasa tebal.

"Saya baru makan satu snack itu, langsung kerasa. Jadinya malam itu juga saya langsung sariawan bibir atas dan bawah kaya melepuh," katanya.

Kejadian itu membuat kondisi bibirnya melepuh sekitar satu Minggu. "Sakit kaya sariawan melepuh itu ada sekitar seminggu. Padahal saya baru makan 1 gigitan, dan sampai sekarang masih ada luka di bibirnya itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: