Simak, Prevalensi Balita Stunting Tingkat Provinsi Berdasarkan SSGI 2022 Kemenkes RI

Simak, Prevalensi Balita Stunting Tingkat Provinsi Berdasarkan SSGI 2022 Kemenkes RI

Pertumbuhan pada anak-anak. ILUSTRASI/FOTO-PIXABAY.com--

BACA JUGA:Rejeki Nomplok 2023, PNS Bakal Dapat Gaji ke-13 dan THR

Berat badan rendah untuk anak seusianya serta lambatnya pertumbuhan tulang juga menjadi gejala Stunting yang patut diwaspadai oleh para orang tua.

Stunting biasanya diakibatkan oleh banyak faktor seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yang berkali-kali, kondisi lingkungan hingga masalah non-kesehatan.

Akibat yang ditimbulkan dari Stunting pun perlu diwaspadai, selain mengganggu pertumbuhan fisik anak.

Namun juga bisa mengganggu perkembangan otak sehingga mempengaruhi kemampuan, produktivitas dan kreatifitas di usia-usia yang seharusnya lebih produktf. 

BACA JUGA:Kabar Baik, Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang - BPJS Teken MoU Asuransi Ketenagakerjaan

Meski begitu, Stunting masih bisa dicegah dengan memperhatikan beberapa hal berikut.

Cara mencegah Stunting pada anak

1.Memenuhi kebutuhan nutrisi saat anak masih dalam kandungan. Pemenuhan gizi saat ibu sedang mengandung sang anak atau dalam kondisi hamil perlu memperhatikan kebutuhan gizi untuk mencegah kandungan dari Stunting.

2.Pemberian ASI selama 6 bulan.

BACA JUGA:Garap Walking Track Hutan Mangrove, Ini Langkah Awal yang Dilakukan Dinas Pariwisata Bandar Lampung

3.Kombinasikan ASI dengan MPASI yang bernutrisi.

4.Pantau selalu pertumbuhan dan perkembangan anak.

5.Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: