Kementerian Luar Negeri Tiongkok Sebut AS ‘Lebay’ Dalam Merespon Balon Mata-Mata
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning saat tanggapi tindakan AS terhadap 'balon mata-mata' Pemerintah China. FOTO/DOKUMEN - Kementerian Luar NegeriChina--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah Tiongkok hingga kini masih melayangkan protes mereka karena tindakan militer Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Pasca penembakan ‘balon mata-mata’ yang berasal dari Tiongkok bergentayangan di atas langit Amerika Serikat.
Pemerintah Tiongkok mendesak AS untuk menangani kecelakaan akibat ‘balon mata-mata’ milik mereka dengan cara yang tenang, profesional, dan terkendali.
Namun pada akhirnya, Amerika Serikat terus mendesak dengan kekuatan bersenjata serta mengabaikan posisi yang disebut sebagai reaksi berlebihan.
BACA JUGA:Mantan Kabid TIK Polda Lampung Beri Rp 150 Juta ke Karomani untuk Gedung LNC
Demikian dilansir Radarlampung.co.id dari laman globaltimes.cn pada Selasa, 7 Februari 2023.
Pekan lalu, ‘balon mata-mata’ milik Tiongkok memang terlihat terbang di wilayah negara bagian Montana. Hingga akhirnya Presiden Amerika Serikat, Joe Bidden memerintahkan supaya balon tersebut ditembak jatuh.
Melalui media Pemerintah China di laman globaltimes.cn, mereka bersikeras mengatakan bahwa balon tersebut memang berasal dari Tiongkok dan bersifat sipil yang digunakan untuk uji terbang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan bahwa terbangnya balon tersebut di langit Montana disebabkan oleh pengaruh cuaca serta kemampuan balon yang terbatas.
Akibatnya, balon tersebut menyimpang dari rute yang direncanakan hingga akhirnya terbang di atas langit Amerika dan Karibia.
“Dipengaruhi oleh cuaca dan dengan kemampuan pengendalian diri yang terbatas, pesawat (balon) tersebut secara serius menyimpang dari rute yang direncanakan dan terbang ke langit di atas Amerika Latin dan Karibia,” kata Mao Ning.
Mao Ning juga menyebut bahwa Tiongkok menjadi negara yang bertanggung jawab serta patuh akan hukum internasional dengan memberitahu pihak terkait sebagai upaya menangani kecelakaan teknis dengan benar.
Dirinya menambahkan bahwa balon tersebut tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara manapun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: