Medan Magnet dan Kehidupan Bakteri

Medan Magnet dan Kehidupan Bakteri

Medan Magnet dan Kehidupan Bakteri-dok Prof Dr Sumardi M.Si-dok Prof Dr Sumardi M.Si

Oleh: Prof. Dr. Sumardi, M.Si.*

*Guru Besar Bidang Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unila

 

RADARLAMPUNG.CO.ID-Medan magnet diberikan di partikel yang bergerak akan memunculkan gaya magnet pada partikel itu.

Atas dasar hal tersebut, Prof. Dr. Sumardi, M.Si. pun mencoba mengungkap pengaruh medan magnet terhadap kehidupan mikroba. Hasilnya sebagaimana telah disampaikan pada orasi ilmiah pengukuhan guru besarnya belum lama ini.

Paparan medan magnet terhadap mikroorganisme diketahui bisa bersifat menguntungkan tapi juga bisa bersifat merugikan tergantung kuat medan magnet serta jenis mikroorganismenya.

Radiasi medan magnet ELF dengan kuat paparan yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan sel, sedangkan pada kuat paparan yang rendah dapat meningkatkan proliferasi sel.

Mengutip dari unila.ac.id, Paparan medan magnet bisa memengaruhi metabolisme sel bakteri dengan merubah pergerakan serta meningkatkan laju pergerakan ion.

Adanya perubahan pergerakan dan peningkatan laju pergerakan ion dapat menyebabkan perubahan transportasi pada membran sel. Pengaruh medan magnet 0,2 mT selama 10 menit terhadap mikroba ternyata dapat meningkatkan aktivitas enzim dan pertumbuhan sel bakteri. Medan magnet sebesar 0,2 mT selama 10 menit dapat memberikan pengaruh pertumbuhan yang berbeda terhadap jenis bakteri yang dipapar. Pertumbuhan koloni terlihat ada perbedaan antara jenis bakteri gram positif dan gram negative yang dipapar medan magnet. Dengan demikian maka ada dugaan bahwa medan magnet mempengaruhi jenis-jenis enzim yang terdapat pada dinding sel bakteri.

Secara umum medan magnet memengaruhi arah migrasi serta merubah laju pertumbuhan, merubah aliran ionik yang melewati membran hingga menyebabkan perubahan kecepatan reproduksi sel.

Apabila kondisinya optimal maka pertumbuhan sel semakin besar sehingga koloni bakteri semakin besar.

Peningkatan ukuran relatif sel dapat terjadi setelah bakteri tersebut ditumbuhkan pada media yang mengandung ion logam diberi paparan medan magnet, karena hal tersebut mengubah karakteristik membran sel, mempengaruhi reproduksi sel, menyebabkan perubahan pada metabolisme sel serta mempengaruhi karakteristik pertumbuhan bakteri.

Ion- ion logam semacam ion logam Al dengan mudah bisa berikatan dengan gabungan sulfhidril protein serta bagian hidroksil dari fosfolipid.

Ion-ion tersebut juga dapat mengganti ion-ion kalsium pada membran sel. Sehingga medan magnet dapat mengubah karakteristik membran sel, mempengaruhi reproduksi sel, menyebabkan perubahan pada metabolisme sel serta mempengaruhi karakteristik pertumbuhan, sehingga mempengaruhi ukuran sel bakteri.

Molekul kompleks pada dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan yang tersusun oleh molekukmolekul yang lebih sederhana antara lain fosforil, karboksil, dan asam amino yang mempunyai muatan negatif. Muatan negatif akan berinteraksi dengan ion atau molekul yang bermuatan positif di lingkungan luarnya sehingga berbentuk ikatan ligan. Ion logam Al bermuatan positif, sehingga secara elektrostatik akan terikat pada permukaan sel.

Interaksi antara ion logam dan dinding sel bakteri Gram positif Bacillus sp. menunjukkan adanya peranan gugus karboksil pada peptidoglikan dan gugus fosforil pada polimer sekunder asam teikoat dan teikurona

Paparan medan magnet pada mikroorganisme diketahui bisa bersifat menguntungkan tetapi pula bisa bersifat merugikan tergantung kuat medan magnet serta jenis mikroorganismenya.

Radiasi medan magnet ELF dengan kuat paparan yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan sel, sedangkan pada kuat paparan yang rendah dapat meningkatkan proliferasi sel.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: tri dharma unila