Kapolres Terima 7 Curhatan Warga, Nomor 5 Soal Memaksa Anak-anak Belajar Agama

BACA JUGA:Wow, Pisang Goreng Dinobatkan sebagai Dessert Goreng Nomor 1 di Dunia

Untuk biaya pembuatan SIM, AKBP Jibrael menjelaskan bahwa telah ada aturan PNBP yang wajib disetorkan ke kas Negara.

"Untuk itu warga ikuti sesuai prosedur dan jangan lewat calo. Kami berharap warga tidak main hakim sendiri, karena dalam proses penyelidikan dan penyidikan sudah profesional serta proporsional dilakukan oleh petugas kami," terang Kapolres.

Terkait Bhabinkamtibmas, Kapolres menegaskan apabila memang tidak beres kerjaannya di Kampung akan segera dilakukan evaluasi.

Menurutnya, Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak Polri yang bersentuhan langsung dengan warga. 

BACA JUGA:Dua Truk Adu Banteng di Jalan Menikung, 3 Meninggal

Terkait adanya balap liar, polisi sudah melakukan patroli rutin, baik dari Polsek maupun Polres.

Terkait anak putus sekolah, Kapolres mengaku akan memfasilitasi anak-anak tersebut agar mendapatkan pembinaan secara khusus agar tidak terpapar narkoba. 

Dilanjutkannya, sejak awal Januari 2023 hingga saat ini sudah ada 23 kasus narkoba yang berhasil diungkap Polres Tulang Bawang.

Alumni Akpol 2001 ini menambahkan, terkait upaya sedikit keras dalam memaksa anak-anak belajar agama, Kapolres menjelaskan bahwa anak akan meniru orang tuanya. 

BACA JUGA:Tiket Kereta Api Lebaran 2023 Dijual Mulai 26 Februari, Cek Jadwal Pemesanan

Sebab, lanjutnya, pondasi pendidikan yang pertama berawal dari keluarga masing-masing. 

"Anak merupakan aset bangsa dan tidak dibenarkan tokoh agama atau kiyai melakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anak," tegasnya. 

Terkait keterlambatan dalam proses pembuatan plat nomor, AKBP Jibrael meminta maaf karena bahan yang dikirim Mabes Polri terlambat datang dan polisi sudah membuatkan surat jalan. 

"Maraknya berita di medsos tentang penculikan anak, kami berharap warga tidak langsung percaya begitu saja dan laporkan bila ada orang yang dicurigai," ucapnya. 

Sumber: