Modus Buka Kafe, Wanita di Pringsewu Malah Tawarkan Ini

BACA JUGA: The Right Time to Exercise for People with Hypertension

Kasatreskrim Iptu Riki Nopariansyah mengatakan, ungkap kasus human trafficking ini bermula saat Tekab 308 Presisi Polres Pesisir Barat menyelidiki informasi dugaan tindak pidana perdagangan orang.

Modusnya menawarkan jasa pelayanan seks komersial di kawasan Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan.

Saat itu anggota Tekab 308 Polres Pesisir Barat mendapat informasi bahwa seseorang bernama N kerap menawarkan perempuan yang memberikan jasa pelayanan seks komersial melalui WhatsApp.

Menindaklanjuti informasi, anggota tim melakukan penyamaran dan berpura-pura mencari wanita yang bisa melayani jasa seks komersial.

BACA JUGA: Competing Tough with ChatGPT, Google Open Platform Chatbot

Polisi lantas menghubungi N melalui aplikasi WhatsApp. Kemudian wanita itu menawarkan sejumlah perempuan yang bisa diajak transaksi dengan pembayaran bervariasi. 

"Kemudian tim yang menyamar menyetujui pemesanan dengan memilih wanita inisial P dengan tarif sebesar Rp 500 ribu," kata Iptu Riki Nopariansyah mewakili Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra, Jumat 3 Maret 2023. 

Setelah sepakat, N mengambil uang sesuai tarif yang ditetapkan. Ia lantas menjemput wanita yang dipesan untuk diantar ke sebuah penginapan di kawasan Pekon Walur. 

Pada bagian lain, anggota Tekab 308 Polres Pesisir Barat bergerak dan berhasil mengamankan N beserta rekannya.

BACA JUGA: Catat! Ini Katagori Masyarakat yang Tidak Bisa Dapat Bansos Pangan, PKH Kemensos 2023

Berdasar hasil pemeriksaan, wanita tersebut dihubungi N lantaran ada pelanggan. 

Namun wanita ini mengaku tidak mengetahui transaksi yang disepakati. Sebab ini langsung dilakukan oleh N. 

"Pelaku N mengakui perbuatannya. Kegiatan tersebut sudah berjalan selama tiga bulan. Ada tiga wanita yang biasa dihubungkan ke pria pemesan," sebut dia.

Dari kegiatan prostitusi tersebut, N mendapatkan fee dari wanita yang ditawarkan dan lelaki hidung belang pemesan. (*)

Sumber: