Mengenal Anemia pada Remaja: Penyebab dan Cara Pencegahannya

BACA JUGA:Berat Badan Justru Naik saat Puasa Ramadhan? Berikut Ini Hal yang Wajib Diwaspadai

Pemicu paling umum adalah rendahnya asupan zat besi ke dalam tubuh akibat pola makan yang tidak sehat.

Jenis anemia yang dialami remaja akibat asupan gizi yang rendah ini dikenal sebagai anemia defisiensi besi.

Ketika tubuh kekurangan zat besi, maka hal itu akan berpengaruh pada produksi hemoglobin berupa protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen.

Kurangnya asupan vitamin B12 dan folat ke dalam tubuh juga dapat menjadi pemicu anemia karena terhambatnya proses pembentukan sel darah merah di dalam tubuh.

BACA JUGA:Ternyata Tak Sama, Ini Daftar Negara dengan Waktu Puasa Paling Cepat di Dunia

Kemudian kehilangan sel darah merah yang disebabkan oleh adanya pendarahan juga dapat menjadi pemicu terkena anemia.

Pendarahan pada perempuan di usia remaja biasanya dialami ketika memasuki periode menstruasi panjang. Yang tidak diiringi dengan konsumsi nutrisi yang cukup.

Selain karena menstruasi, pendarahan yang dapat menyebabkan anemia juga dapat dipicu akibat mengonsumsi obat anti-radang nonstreroid (NSAID) dalam jangka panjang.

Kemudian pascatrauma, pascaoperasi, demam berdarah hingga mengalami wasir yang parah pun diduga dapat menjadi pemicu penyakit anemia pada remaja.

BACA JUGA:Minum Kopi Saat Buka Puasa Ternyata Berbahaya? Simak Penjelasan Berikut

Ada juga anemia sel sabit yang disebabkan adanya kelainan bentuk pada sel darah merah, sehingga mengakibatkan bentuk sel darah merah yang abnormal.

Kondisi yang dialami akibat kelainan bentuk sel darah merah ini biasanya terjadi karena faktor genetik.

Dalam kondisi tersebut, bentuk sel darah merah yang seharusnya berbentuk bulat justru menjadi seperti bulan sabit.

Apabila bentuk sel darah merah menyerupai huruf C, maka hal itu dapat membuat sel darah merah rentan tersangkut di pembuluh darah.

Sumber: