Soal Aliran di Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang: Disentil Mazhab Soekarno Geger, Apalagi Mazhab Kartosuwiryo

Soal Aliran di Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang: Disentil Mazhab Soekarno Geger, Apalagi Mazhab Kartosuwiryo

Pelaksanaan salat Idul Fitri di Pondok Pesantren Al Zaytun. FOTO TANGKAP LAYAR E AL ZAYTUN OFFICIAL --

BACA JUGA: Waduh! Pimpinan Ponpes Al Zaytun Ajak Ucapkan Salam Yahudi

Dari sini, Panji Gumilang lantas mendirikan Pondok Pesantren Al Zaytun pada 13 Agustus 1996.

Dikutip dari Harimuba.disway.id, bangunan modern Pesantren Al Zaytun ini mengikuti konsep asrama terpadu.

Dari total lahan seluas 1.200 hektare, sebanyak 500 hektare dijadikan sebagai lahan produktif berupa sawah. Kemudian 500 hektare lainnya menjadi hutan jati emas.

Meski begitu, Pondok Pesantren Al Zaytun tetap terlihat luas untuk kegiatan 7.718 santri yang datang dari berbagai pelosok tanah air.

BACA JUGA: Salam yang Diucapkan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Ternyata Lagu Ritual Yahudi

Ciri Al Zaytun sebagai pesantren modern kian kuat dengan bangunannya yang paling monumental, yakni Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Kalau melihat basement masjid, ada sebuah ruangan dengan puluhan ribu meter kubik kayu besi dan jati.

Dalam perjalanannya, Panji Gumilang berhasil meraih gelar doctor honoris causa.

Gelar itu diberikan oleh International Management Centres Associaton Revans University. Sebuah universitas yang berada di Inggris dan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ada yang Tersenyum, Soal Perempuan Bakal Jadi Khatib Salat Jumat di Ponpes Al Zaytun

Dr. Anthony Hii yang menjabat sebagai Regional Director and Associate Professor IMCA memberikan sejumlah pertimbangan terkait pemberian gelar tersebut.

Antara lain Panji Gumilang dianggap berjasa dalam membuat sebuah perubahan serta transformasi pendidikan di Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: