Ken Setiawan: KH Ma'ruf Amin Jadi Ketua Tim MUI yang Meneliti Ponpes Al Zaytun 21 Tahun Lalu

Ken Setiawan: KH Ma'ruf Amin Jadi Ketua Tim MUI yang Meneliti Ponpes Al Zaytun 21 Tahun Lalu

Pendiri NII Center Ken Setiawan menyebut bahwa KH Ma'ruf Amin menjadi ketua tim yang meneliti Ponpes Al Zaytun pada 2002 lalu. FOTO TANGKAP LAYAR YOUTUBE WAPRES --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah melakukan penelitian terkait kondisi Ponpes Al Zaytun.

Hasil penelitian yang dengan ketua tim KH Ma'ruf Amin ini bahkan telah dituangkan dalam bentu buku. 

Namun sayangnya, hasil penelitian terhadap aktivitas di Ponpes Al Zaytun yang telah dibukukan tersebut hingga hari ini tidak pernah dipublish. 

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mengatakan, penelitian dilakukan pada tahun 2002 dengan ketua tim KH Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi wakil presiden. 

BACA JUGA: Soal Aliran di Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang: Disentil Mazhab Soekarno Geger, Apalagi Mazhab Kartosuwiryo

"Ma'ruf Amin itu kan ketua penelitinya dulu. Dia sudah tahu hasil dari penelitian tersebut," kata Ken Setiawan dihubungi Radarlampung.co.id, Jumat 12 Mei 2023. 

Karena itu, terus Ken, tidak perlu ada penelitian ulang. Sebab ini dinilai hanya membuang waktu, tenaga, fikiran dan biaya. 

Ken Setiawan justru mempertanyakan data hasil penelitian yang dahulu sudah dibukukan yang disebut dengan buku hijau. 

Ken juga mendorong pemerintah untuk mengeluarkan hasil penelitian yang telah dilakukan saat itu.  

BACA JUGA: Wapres Minta Pembahasan Serius Soal Salam Yahudi di Ponpes Al Zaytun

"Cukup itu pak menteri agama. Ambil, keluarkan hasil penelitian 2002 yang hilang. MUI ambil itu penelitiannya dibongkar, di-publish," papar Ken. 

Tidak hanya itu. Ken juga meminta Ma'ruf Amin yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden untuk terbuka terkait hasil penelitian yang dahulu telah dilakukan. 

Sebab, kata Ken, penelitian yang pernah dilakukan terhadap Ponpes Al Zaytun telah telah memiliki hasil.

"Itu hasil penelitian sudah final dan fix. Nggak usah nyari data-data tambahan," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: