Berapa Lama Flu Babi Afrika Mampu Bertahan? Simak Penjelasan Dirjen Peternakan Berikut Ini

Berapa Lama Flu Babi Afrika Mampu Bertahan? Simak Penjelasan Dirjen Peternakan Berikut Ini

--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Merebaknya Flu Babi Afrika atau African Swine Fever dimulai dari wilayah Indonesia Timur membuat gempar para peternak Babi karena kasus kematia yang begitu merata dan cepat.

Lalu seberapa tahan lama kah virus ini muncul pada lingkungan peternakan anda? Berikut Radarlampung.co.id mengulasnya dari berbagai sumber, Rabu 17 Mei 2023.

Dikutip dari artikel keterangan resmi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Tahun 2020, drh. I Gusti Ngurah, virus african swine fever (ASF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus genus asfivirus family. 

Di mana, virus ini menyerang ternak babi dan babi liar di semua umur dan menyebabkan babi sakit dengan tingkat fatalitas 100 persen.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Ngaku Kena 'Prank' Wasit Final SEA Games dan Bahas Bonus Pemain, Yuk Kepoin

Virus ASF bukan zoonosis, namun bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Sejauh ini, belum ada vaksin dan obat untuk ASF.

Untuk daya tahan, virus ASF dalam beberapa material tanpa perlakuan apapun bisa bertahan antara lain, urine sampai dengan 15 hari, feses sampai dengan 160 hari, daging babi olahan yang disimpan pada suhu ruang sampai dengan 105-300 hari, dan daging babi beku sampai dengan 1.000 hari.

Seperti diketahui, angka kematian babi di Luwu Timur mencapai 17 ribu lebih.

Dan, jumlah itu diperkirakan akan bertambah seiring dengan makin luasnya cakupan virus ASF ini yang hampir merata di seluruh wilayah Luwu Timur.

BACA JUGA:Full Senyum, Timnas U22 Bawa Medali dan Peluk Boneka Maskot Seagames 2023 Tidur Bareng

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur Bidang Peternakan juga masih terus memperbarui data setiap hari terkait kondisi terakhir jumlah babi yang mati untuk dilaporkan ke tingkat provinsi maupun kementerian.

Hal itu guna mendapatkan respons untuk penanganan termasuk pengadaan disinfektan sebagai pencegahan virus tersebut.

Baru saja diberi Intervensi oleh Mentan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur terima laporan kematian 17 ribu ekor ternak dalam tiga hari belakangan akibat virus Flu Babi Afrika.

Hal itu diungkapkan Kadis Pertanian dan Ketahan Pangan Luwu Timur, Amrullah Rasyid dalam keterangan resminya, dikutip, Rabu 17 Mei 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: