Pulau Samalona, Wisata Pulau Terindah Indonesia yang Ada di Makassar

Pulau Samalona, Wisata Pulau Terindah Indonesia yang Ada di Makassar

Destinasi wisata Pulau Samalona yang berada di Makassar. Foto Tangkapan Layar/Instagram @samalona.island--

BACA JUGA: Mengenal Keunikan Candi Muaro Jambi

Dari Kota Makassar, untuk bisa sampai ke Pulau Samalona ini perlu dengan kendaraan yakni perahu motor di dermaga kecil yang berada di dekat Pantai Losari.

Wisatawan harus naik perahu motor dari dermaga kecil yang berada di dekat Pantai Losari, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit supaya bisa sampai ke Pulau Samalona. 

Tarif untuk naik perahu motor atau perahu ke Pulau Samalona dari Dermaga Kayu Bangkoa, wisatawan harus membayar ongkos Rp25.000 per orang.

Untuk tarif atau harga tiket masuk ke Pulau Samalona, wisatawan harus membayar berkisar Rp300.000 sampai dengan Rp500.000.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Tempat Paling Indah di Bumi versi Indonesia, Nomor 1 Cocok Buat Introvert

Setelah sampai di Pulau Samalona, para wisatawan atau pengunjung akan disambut oeh pemandangan batu karang. Wisatawan dapat melihatnya jauh dari atas kapal dan hamparan pantai pasir putih.

Berkunjung ke Pulau Samalona nampaknya bakal membuat para wisatawan seperti berada di Pulau Pribadi yang dikelilingi hamparan laut yang luas.

Jika beruntung ke sana di hari yang cerah, Pulau Samalona akan tampak bak surga dunia yang tenang dan jauh dari hingar bingar kendaraan.

Meskipun hanya memiliki luas sekitar dua hektar saja, Pulau terindah yang berada di Makassar ini sudah memiliki berbagai fasilitas.

BACA JUGA: Mengenal Wisata Alam Gua Rangko di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur

Pulau Samalona sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bisa di sewa pengunjung diantaranya penginapan, kamar bilas, dan kedai.

Bagi para wisatawan yang ingin menyewa perlengkapan diving dan snorkeling atau bahkan pemandu pun sudah bisa disewa di sana.

Selain itu, para pengunjung juga tidak perlu khawatir soal kebutuhan makan. Di Pulau Samalona juga banyak yang menjual ikan atau kepiting bakar.

Para penduduk lokal banyak yang berjualan di sana, sehingga pengunjung tidak akan takut kelaparan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: