Kurikulum Merdeka: Revolusi Pendidikan di Indonesia
Kurikulum Merdeka revolusi besar pendidikan di Indonesia-Pixabay.com @sasint-
Meskipun Kurikulum Merdeka telah memberikan banyak manfaat, kurikulum ini juga menghadapi sejumlah tantangan dan kritik.
Implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan sumber daya yang memadai, termasuk pelatihan tenaga pendidik, infrastruktur sekolah dan kampus, teknologi pendudukng,referensi pembelajaran dan bahan pembelajaran yang relevan.
Kurangnya sumber daya dapat menjadi hambatan dalam penerapan yang konsisten.
Selain itu, Kurikulum Merdeka mengedepankan pendekatan yang lebih fleksibel, sehingga menimbulkan tantangan dalam melakukan evaluasi dan pengukuran kemajuan peserta didik secara konsisten dan obyektif.
BACA JUGA:Simak, Ini Tiga Racikan Minuman Berkhasiat Berbahan Dasar Bunga Telang
Implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia
Untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya, termasuk pelatihan bagi tenaga pendidik, penyediaan sumber daya pendukung, dan penyesuaian infrastruktur.
Kurikulum Merdeka diperkenalkan secara bertahap di seluruh tingkatan pendidikan.
Penerapan ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, universitas, guru, dosen, orang tua, dan masyarakat setempat.
Penerapan Kurikulum Merdeka membutuhkan perubahan paradigma dalam pendekatan pembelajaran, baik bagi tenaga pendidik maupun peserta didik.
Tantangan ini melibatkan penyesuaian mindset dan pola pikir yang baru.
Peran orang tua dan masyarakat juga sangat penting dalam mendukung suksesnya Kurikulum Merdeka ini.
Orang tua perlu terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka, termasuk mendukung pemilihan mata pelajaran dan memberikan dukungan dalam eksplorasi minat dan bakat anak.
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Kuliah, 500 Kampus Terbaik Versi UniRank 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: