Ayo Mengenal Tradisi Mandi Kasai, Upacara Pemandian Calon Pengantin Khas Lubuklinggau
Tradisi Mandi Kasai, Upacara Pemandian Calon Pengantin Khas Lubuklinggau-akun instagram @drdianaputri-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Tradisi memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang menganut Tradisi ini.
Nusantara memiliki banyak tradisi unik yang tersebar luas di masyarakat.
Mulai dari tradisi perkawinan, kematian, panen dan tradisi lainnya masih banyak lagi.
Lubuklinggau adalah sebuah kota di Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan Bengkulu dan Jambi.
Lubuklinggau juga tidak terlepas dari tradisi yang ada.
Tradisi memandikan kedua mempelai (MANDI KASAI) merupakan salah satu tradisi yang mulai hilang, seolah ditelan bumi.
BACA JUGA:Selamat! Ini 6 Pemenang Hasil Seleksi Terbuka JPTP di Lingkungan Pemprov Lampung yang Resmi Dilantik
Setiap tradisi pasti memiliki keunikan tersendiri. Sama dengan Mandi Kasai.
Mandi berarti mencuci dan membersihkan seluruh tubuh. Sementara kasai berarti kain dalam arti luas.
Sementara, mandi kasai menunjukkan ritual mandi berbalut kain di mana dua pasang pengantin disaksikan oleh sanak saudara.
Upacara adat Mandi Kasai telah dilaksanakan di wilayah Lubuklinggau sejak abad ke-14, sebelum pengaruh Kesultanan Palembang sampai ke wilayah Uluan (pedalaman Musi Ulu).
Rangkaian upacara adat Kasai Mandi terdiri dari beberapa tahapan yang diselenggarakan oleh para pelara.
Dimulai dengan iring-iringan kedua mempelai menuju sungai, betelesan atau bertukar pakaian untuk mandi, dan belanger yakni mensucikan diri dengan jeruk nipis, menyiramkan air pada kedua mempelai, makan nyehe atau sirih, penyambutan mempelai yaitu kembalinya kedua mempelai dari sungai, nyopi atau memberi makan, cacap-cacapan dan nikah adam atau nikah adat.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Geopark di Sumatera Barat, Suguhkan Pesona Alam yang Menakjubkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: