Pelancong Gunung Bromo Jawa Timur Harap Perhatikan 5 Larangan Ini, Nomor 3 Terdengar Absurd

Pelancong Gunung Bromo Jawa Timur  Harap Perhatikan 5 Larangan Ini, Nomor 3 Terdengar Absurd

Foto pixabay.com: Gunung Bromo--

BACA JUGA:Mengenal Motif dan Jenis Batu Akik Kalsedon Asal Jawa Timur

Maksudnya, Penguasa Tengger yang Budiman nama Tengger diambil dari akhir suku kata nama Roro anteng dan Joko seger disingkat kata Tengger.

Berarti juga Tenggering Budi Luhur atau pengenalan moral tinggi simbol perdamaian abadi dari waktu ke waktu masyarakat Tengger hidup makmur dan damai.

Namun Sang Penguasa tidaklah merasa bahagia karena Setelah beberapa lama pasangan Roro anteng dan Joko Tengger berumah tangga.

Belum juga dikaruniai keturunan Kemudian diputuskanlah untuk Naik Ke Puncak Gunung Bromo untuk bersemedi dengan penuh kepercayaan kepada yang maha kuasa agar dikaruniai keturunan.

Tiba-tiba ada suara gaib yang mengatakan bahwa semedi mereka akan terkabul namun dengan syarat bila telah mendapatkan keturunan anak yang bungsu harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo pasangan Roro anteng dan Joko seger menyanggupinya.

BACA JUGA:Ini Daftar Wilayah di Provinsi Jawa Timur, Terdapat 29 Kabupaten dan 9 Kota Ini Rinciannya

Dan kemudian didapatkannya 25 orang putra dan putri namun naluri orang tua tetaplah tidak tega bila kehilangan putra-putrinya.

Singkat cerita, pasangan Roro anteng dan Joko seger ingkar janji Dewa menjadi marah dengan mengancam akan menimpakan malapetaka.

Kemudian terjadilah keadaan menjadi gelap gulita kawah Gunung Bromo menyemburkan api.

Kusuma anak bungsunya lenyap dari pandangan terjilat api dan masuk ke kawah Bromo bersamaan hilangnya Kusuma terdengarlah suara gaib.

Yakni,  saudara-saudaraku yang kucintai aku telah dikorbankan oleh orang tua kita dan Hyang Widhi menyelamatkan kalian semua hiduplah damai dan tentram.

BACA JUGA: 8 Rekomendasi Makanan Khas Asal Jawa Timur yang Perlu Kamu Ketahui

Sembahlah Hyang Widhi. Aku ingatkan agar kalian setiap bulan kasodo pada hari ke - 14 mengadakan sesaji yang berupa hasil bumi dan dipersembahkan kepada yang Yadnya Kasada di kawah Gunung Bromo.

Sampai sekarang kebiasaan itu diikuti secara turun-temurun oleh masyarakat Tengger dan setiap tahun diadakan upacara kasodo di potensi lautan pasir dan kawah Gunung Bromo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: youtube culture & art energy