BPBD Mesuji Sebut Ada 12 Titik Panas, Masyarakat Dihimbau Waspada

BPBD Mesuji Sebut Ada 12 Titik Panas, Masyarakat Dihimbau Waspada

Sebanyak 30 desa di Kabupaten Mesuji, rawan kekeringan saat musim kemarau. (Pixabay)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mesuji mengkonfirmasi terdapat 12 titik panas atau hotspot, di Mesuji.

Jumlah titik panas tersebut tersebar di Kecamatan Simpang pematang ada 2 titik, di Kecamatan Way serdang ada 2 titik kemudian di Kecamatan Tanjung Raya, ada 3 titik selanjutnya di Kecamatan Mesuji Timur ada 3 titik, dan di Kecamatan Mesuji ada 2 titik.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mesuji Sunardi saat dihubungi radarlampung.co.id Rabu 2 Agustus 2023.

Berdasarkan pantauan atau data terakhir dari yang kami peroleh tercatat ada 12 titik hotspot di Mesuji.

BACA JUGA:Menang Tiga Kali Berturut-turut, Baseball Lampung Buka Peluang Lolos PON 2024

Untuk itu Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuka kebun dan lahan dengan cara membakar.

Terlebih pada kondisi musim kemarau saat ini yang sangat rentan terhadap Karhutla.

Diberitakan sebelumnya Pj Bupati Mesuji Sulpakar mengeluarkan surat edaran Nomor : PB.OO/5/S9 /V.05/MSJ/2023 tentang imbauan terhadap Kesiapsiagaan menghadapi dampak El nino

Yang ditujukan Kepada Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Mesuji Serta Pimpinan Perusahaan dan Langkah-langkah Kesiapsiagaan Mengantisipasi Dampak EI-Nino. 

BACA JUGA:Daftar Rumah Sakit Umum Daerah di Lampung, Mulai Tipe A, B dan C

Diketahui bahwa EI-Nino adalah suatu fenomena Pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal, yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. 

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di Wilayah Indonesia.

Menurut informasi peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait antisipasi dampak EI-Nino kedepan akan berdampak di beberapa wilayah di seluruh Indonesia. Diperediksi intensitas EI-Nino ini lemah sampai moderat dan akan mencapai puncaknya pada Bulan Agustus  September tahun 2023. 

Dampak EI-Nino dapat menyebabkan kekeringan, berpotensi mengurangi persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: