Sumsel; Bak Lentera Padam di Lautan Api
--
Kilang Minyak Plaju ini memiliki 2 lokasi kilang yang berdiri sebelum Indonesia merdeka.
Kilang minyak ini didirikan shell, perusahaan minyak Belanda Tahun 1914.
Lalu, pada tahun 1926, Stanvac asal Amerika Serikat mendirikan Kilang Minyak Gerong.
Dua kilang minyak itulah digabung satu menjadi Kilang Minyak Plaju yang saat ini dikelola oleh Pertamina.
Kilang minyak Plaju memiliki kapasitas produksi hingga mencapai 127.300 barel perhari.
Keutamaan kilang minyak Plaju ini memiliki kemampuan mengolah bahan mentah minyak (intermediate product) menjadi produk jadi.
Produk minyak jadi yang dihasilkan kilang minyak Plaju seperti, premium, kerosene, solar, fuel oil, LPG, avtur, pertalite, pertamax hingga pertamax plus.
Selain minyak bumi, Sumsel juga penghasil batu bara terbesar di Indonesia.
Dua tambang batubara di wilayah itu, yakni di Lahat dan di Tanjung Enim, penghasil batu bara nomor 4 dan nomor 5 di Indonesia.
Bahkan, produk batu bara di dua daerah itu termasuk batu bara berkualitas. Yakni, memiliki kalori yang tinggi.
Di wilayah Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, terdapat 36 perusahaan batu bara dengan luas wilayah sekitar 31.454,4 hektare.
Daerah ini mampu menghasilkan batu bara hingga 20 juta ton pertahunnya.
Sedangkan di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, mampu menghasilkan batu bata berkualitas sebanyak 40.000 ton perharinya.
Daerah ini sudah menghasilkan sekitar 1,59 milyar ton batu bara.
Selain memiliki SDA yang besar, Sumatera Selatan juga dikenal memiliki sumber daya manusia yang handal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: