Bendungan Pertama di Lampung Dibangun Zaman Belanda

Bendungan Pertama di Lampung Dibangun Zaman Belanda

Bendungan way Padang ratu. Foto Pemkab Pringaewu--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Lampung merupakan salah satu lumbung pangan di Indonesia sejak kolonial Belanda.

Irigasi merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan pertanian.

Banyak bendungan di Lampung yang dikenal masyarakat, seperti bendungan Argoguruh di Kecamatan Tegineneng, Pesawaran.

Kemudian, Bendungan Batutegi di Tanggamus; Bendungan Way Sekampung di Pringsewu; dan Bendungan Margatiga di Lampung Timur yang sedang dalam proses pembangunan.

BACA JUGA:Peribahasa Sepandai-pandai Bajing Melompat, Akhirnya Rocky Gerung Terjatuh Juga

Dari beberapa bendungan tersebut, kita tidak boleh meninggalkan sejarah seperti ungkapan Presiden Soekarno.

Ya, pembangunan bendungan ini sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda.

Disadur dari Berandadesa.com., pembangunan irigasi telah dimulai pada 1916 di wilayah kolonisasi Gedongtataan, Onderafdeeling Telukbetung.

Pembangunan bendung dan infrastruktur irigasi secara bertahap menunjukkan dampaknya antara 1935-1941.

BACA JUGA:5 Candi Buddha Terbesar di Indonesia, Bahkan Ada yang Sangat Besar di Dunia Loh

Di mana hasil panen padi di Karesidenan Lampung sangat melimpah dan banyak penggilingan padi partikulir didirikan.

Situasi itu juga mendorong berjalannya sistem kolonisasi bawon dan atau kolonisasi keluarga petani Jawa dari Pulau Jawa ke Karesidenan Lampung dalam jumlah besar tanpa pemerintah Belanda perlu mengeluarkan banyak biaya.

Dalam catatan sejarah, beberapa bendungan telah dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda antara 1916-1941 di Keresidenan Lampung, di antaranya:

Bendungan Way Semah (1916-1917) di Desa Sukadadi, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: