Bandara Radin Inten II Lampung Turun Kasta, Peribahasa Maksud Hati Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai

Karena kekurangan akal, daya dan sarana. 

BACA JUGA:Jadi Tersangka Korupsi, Anggota DPRD Tanggamus Lampung Ditahan, Bak Peribahasa Mulutmu Harimaumu

Ibarat peribahasa itu, sebenarnya gunung itu sudah ada. Yakni, keluarnya surat keputusan Menhub menaikan status  Radin Inten II menjadi bandara internasional.

Namun, tak kuasa memeluknya karena kekurangan daya, akal dan sarana pendukung lainnya.

Sejak ditetapkan menjadi Bandara Internasional tanggal 18 Desember 2018, namun hingga April 2019, tidak ada satupun penerbangan yang melayani rute internasional dari Bandara Radin Inten II.

BACA JUGA:Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak, Sudah 27 Kasus Kecelakaan KA Sepanjang 2023

Kementerian perhubungan bahkan sempat akan meninjau-ulang keputusannya. Mengembalikan lagi status  Radin Inten II menjadi  bandara domestik.

Merespon ancaman itu, Pemerintah Provinsi Lampung bekerjasama dengan sejumlah pihak, termauk Kadin Lampung, menggagas penerbangan internasional.

Akhirnya, mencarter pesawat city link jenis Air Bus A320 melakukan penerbangan Lampung-Kuala Lumpur PP. Penerbangan bersejarah itu terjadi pada tanggal 4 Mei 2019 yang langsung dipimpin Gubernur Lampung saat itu, Ridho Ficardo.

BACA JUGA:Ujian Praktik SIM C Bagian Zigzag dan Manuver Angka 8 Dihapuskan, Bagaimana dengan Lampung?

Namun apa daya. Itu lah penerbangan perdana dan terakhir hingga akhirnya Bandara Radin Inten II Lampung kembali turun kasta menjadi bandara domestik lagi.

Soal Bandara Radin Inten II Lampung bakal turun kasta ini sebenarnya juga pernah mencuat sejak tahun 2020 lalu. 

Saat itu Kementrian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto membuat surat untuk mengevaluasi beberapa bandara internasional, diantaranya adalah Bandar Radin Inten II Lampung. 

BACA JUGA:21 Kampus Ternama yang Punya Jurusan Teknik Sipil Terbaik di Dunia Versi EduRank

Hanya saja saat itu, status bandara internasional tetap. Hanya saja untuk keperluan ibadah haji. 

Sumber: