Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Bangun Sistem IoT untuk Peternakan Jangkrik
--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Mahasiswa program studi Teknik Komputer Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Angga Saputra Dinata membangun sistem pengatur suhu dan kelembaban pada box jangkrik dengan menggunakan sensor DHT22 dan Mikrokontroler ESP32 berbasis Internet of Things (IoT).
Kegiatan itu dilakukan pada peternakan Zain Mulya Farm yang membudidayakan hewan jangkrik. Peternakan ini berada di daerah Jl. Zulkarnaen Subing, Kec. Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung.
Meskipun telah mencapai tingkat produksi yang cukup baik, peternakan ini tetap berupaya untuk terus mengoptimalkan proses produksinya.
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah mengatur suhu dan kelambaban yang tidak terkontrol di dalam box jangkrik.
BACA JUGA:Pemprov Janji Tak Akan Tutupi Kasus Dugaan Penganiayaan di BKD Lampung
Hal itu dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan biaya operasional yang tinggi.
Proyek ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana teknologi Internet of Things (IoT) dapat diterapkan dalam bidang perternakan.
Dengan menggunakan sensor suhu dan kelembaban DHT22 serta mikrokontroler ESP32, mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing Ajeng Savitri Puspa Ningrum, M.Kom.
"Mahasiswa kami berhasil merancang sistem yang mampu mengontrol suhu dan kelembaban di dalam box jangkrik secara otomatis. Box jangkrik yang optimal dalam suhu dan kelembaban dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dan produksi jangkrik, yang memiliki peran penting dalam berbagai sektor, termasuk pakan hewan peliharaan," ujarnya.
BACA JUGA:Elite PDI Perjuangan Sambangi Lampung, Berikut Ini Agenda Kegiatan yang Akan Digelar
Inovasi pengenalan ilmu dan teknis dalam pemeliharaan pada peternakan Zain Mulya Farm ini belum pernah dilakukan.
Untuk itu perlu dilaksanakannya Pengabdian Kepada Masyarakat ini yang bertujuan untuk mengembangkan peternakan Zain Mulya Farm dengan memberikan pengetahuan untuk memudahkan proses budidaya jangkrik dan meningkatkan hasil pendapatan peternak.
"Metode pendekatan yang akan dilakukan adalah metode implemetasi, penyuluhan dan percontohan merupakan cara yang paling tepat dalam memberikan pengetahuan teknis pemeliharaan ternak jangkrik," urainya.
"Bimbingan dan pembinaan bagi peternak yang telah dimulai menerapkan kegiatan yang diberikan dan dilakukan secara periodik melakui koordinasi dengan pemilik peternakan secara langsung," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: