Rektor UTI: HUT Ke-78 RI Momentum Perbaikan Akhlak
Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Kemerdekaan Ke 78 RI, di Kampus Setempat, Kamis, 17 Agustus 2023.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr. HM. Nasrullah Yusuf SE.MBA menjadi Inspektur upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia, di Kampus setempat, Kamis, 17 Agustus 2023.
Upacara tersebut diikuti oleh Wakil Rektor UTI Dr. H Mahathir Muhammad, SE., MM. yang membacakan Naskah Proklamasi juga Wakil Rektor IV Dr. Ryan Randy, M.Kom. yang membacakan Teks UU 1945.
Sedang Wakil Rektor III M. Najib Dwi Satria,. S.Kom., MT., didaulat sebagai Komandan Upacara dan doa dipimpin oleh Wakil Dekan III FEB Yusra Fernando, M.Kom.
Serta diikuti oleh seluruh civitas akademika mulai dari dosen, karyawan, hingga mahasiswa juga turut menjadi peserta di dalamnya.
BACA JUGA:Cair! Ini Daftar Lengkap Gaji Pokok PNS Terbaru Setelah Naik 8 Persen
Sedangkan pengibar bendera dilakukan oleh 13 mahasiwa dan mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia.
Terpantau, upacara bendera berlangsung dengan khidmat dan penuh rasa syukur.
Dilanjutkan dengan aksi teatrikal mahasiswa menggambarkan beratnya perang melawan penjajah Belanda saat itu.
Dalam amanatnya, Rektor UTI Dr. HM.Nasrullah Yusuf SE., MBA. mengajak untuk memaknai kemerdekaan tahun 2023 yang bertemakan Terus Melaju untuk Indonesia Maju ini dengan bergerak lebih cepat di bidang pendidikan.
BACA JUGA:Resmi Dinaikkan, Berapa Rincian Gaji PNS Terbaru Tiap Bulannya?
"Bagaimana anak-anak ini bisa berfikir cepat, inovatif, kreatif supaya tidak tertinggal dengan bangsa lain.Tetapi terpenting dari itu semua adalah pendidikan karakter mahasiswa perlu ditingkatkan, di antaranya hormat bendera yang benar. Maka harus terus membentuk rasa nasionalisme mereka," ujarnya.
Selain itu pentingnya meningkatkan budi pekerti untuk generasi muda, sama halnya seperti yang diutarakan Presiden Joko Widodo saat pidatonya belum lama ini.
Bahwa semakin berkembangnya teknologi, semakin berkurang pula budaya dan jati diri bangsa mulai luntur menjadi hal utama pula yang menjadi perhatian kampus yang dirinya pimpin.
"Kita dari dulu sudah ada pendidikan membangun karakter pada mata kuliah pengembangan kepribadian, bagaimana mahasiswa di didik cara berbicara, sebagai mana sikap kepada orang tua terus kita dengungkan setiap acara. Jangan mentang-mentang sudah kuliah tapi bahasa kita tidak berubah berarti kuliah kita tidak berhasil, dan saya setuju dengan Pak Presiden yang artinya kita harus berakhlak mulia," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: