Apakah Risk Awareness itu Penting Bagi Bankir? Ini Penjelasan BRI dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi

Apakah Risk Awareness itu Penting Bagi Bankir? Ini Penjelasan BRI dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi

Industri perbankan yang selalu dinamis dan terus berubah, BRI menyarankan kepada para Bankir untuk meningkatkan Risk Awareness.--

JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID – Industri perbankan yang selalu dinamis dan terus berubah, BRI menyarankan kepada para Bankir untuk meningkatkan Risk Awareness.

Risk Awareness (kesadaran akan resiko) adalah suatu pengakuan bahwa risiko merupakan bagian yang terintegrasi dalam kehidupan manusia, termasuk dalam menjalankan sebuah bisnis.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, Risk awareness yang baik, perlu dimiliki oleh bankir dalam menjalankan manajemen risiko. Sehingga, bank bisa membukukan pertumbuhan berkualitas.

"Terlebih industri perbankan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi secara global," ungkap Sunarso.

BACA JUGA:5 Tips dan Trik Pengajuan Pinjaman DANA Online Agar di ACC, Nomor 5 Tutorial Paling Rentan Dilupakan

Menurutnya, risk awareness juga perlu ditingkatkan. Hal ini mengingat situasi industri perbankan yang begitu dinamis dan terus berubah-ubah.

"Makanya, itulah pentingnya peningkatan risk awareness yang baik untuk menjaga sustainability industri keuangan, khususnya perbankan," ucapnya, di sela-sela acara sharing ‘Visionary Leadership During Uncertainty’ yang diselenggarakan oleh Bankers Association for Risk Management.

Kegiatan tersebut, merupakan rangkaian dari acara peresmian penggunaan 4 Buku Manajemen Risiko sebagai referensi uji kompetensi pada bidang manajemen risiko perbankan, pada Selasa 15 Agustus 2023 lalu di BRILian Club, Jakarta.

Adapun tantangan ketidakpastian ekonomi tersebut, diantaranya kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.

BACA JUGA:Spesifikasi Samsung 32 in HD TV T4001, Kualitas Tinggi Harga Dibawah Rp 2 Jutaan

Selanjutnya, tensi geopolitik global yang memanas setelah invasi yang dilakukan negara Rusia terhadap Ukraina, hal tersebut mendorong disrupsi rantai pasok global.

"Padahal, perekonomian nasional baru keluar dari krisis ekonomi karena pandemi Covid-19. Sementara tantangan di dalam negeri disebabkan oleh tekanan inflasi yang tinggi setelah dilakukannya penurunan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)," bebernya.

Oleh karena itu, sambung Sunarso, risk awareness perlu terus diajarkan supaya bisa menjaga bankir untuk menjalankan profesinya.

"Mudah-mudahan, kita bisa menjaga industri perbankan nasional yang merupakan salah satu kontribusi dalam menjaga pilar penting perekonomian. Sehingga perekonomian kita akan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan aman," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: