LLDIKTI Wilayah II Dorong PTS Buka Prodi Vokasi

LLDIKTI Wilayah II Dorong PTS Buka Prodi Vokasi

Ketua LLDIKTI Wilayah 2, Ishaq Iskandar--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II mendorong perguruan tinggi swasta (PTS) diwilayahnya untuk membuka program studi (Prodi) vokasi.

Ishaq Iskandar, Ketua LLDIKTI Wilayah 2 mengatakan saat ini sekolah vokasi sangat minim peminat.

Hal ini berbanding terbalik jika dibandingkan dengan pendidikan akademik, dalam hal ini sarjana satu (S-1).

"Untuk saat ini kita lihat profi vokasi peminat sangat rendah. Dibandingkan prodi akademik, sarjana, ini kenapa, tidak hanya di LLDIKTI Wilayah II saja namun secara nasional," kata Ishaq.

BACA JUGA:Banyak JPO Rusak di Bandar Lampung, Pemkot Sebut Itu Tanggung Jawab Pihak Swasta

"Bahkan kalau ditotal mahasiswa vokasi, politeknik seluruh Indonesia sama dengan jumlah mahasiswa IPB. Jadi sedikit sekali," tambahnya.

Dia mengatakan minimnya minat masyarakat pada sekolah vokasi salah satunya karena yang diinginkan masyarakat saat ini ialah gelar. Seperti S-1, S-2.

"Padahal kan sudah kita sudah membedakan, kalau vokasi itu dipersiapkan untuk mencetak tenaga terampil. Kalau akademik untuk mengembangkan keilmuan. Kalau terampil banyak praktikum daripada teorinya," katanya.

Karena untuk vokasi dalam perkuliahan nya itu 70 persen praktik, 30 persen akademik. Sementara akademik dibalik, 70 persen akademik, 30 persen praktik.

BACA JUGA:Daftar Formasi Dosen CPNS Kemenag 2023 di Wilayah Sumatera, Lampung Dapat 3 Kuota

Karenanya LLDIKTI Wilayah II mendorong PTS untuk tidak takut dalam membuka prodi vokasi baru. Karena hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat.

"Maka dengan dorongan pembukaan prodi baru, ini akan memberikan pengaruh agar perguruan tinggi swasta memiliki kepercayaan diri dengan membuka prodi vokasi yang lulusannya benar-benar dibutuhkan masyarakat. Sehingga mudah-mudahan banyak lagi peminatnya," kata dia.

"Kita mendorong itu, yang penting tidak perlu banyak tapi kualitas nya bagus," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: