Pemprov Lampung Anggarkan Rp 12,6 Miliar untuk Bedah 634 Rumah Tidak Layak Huni

Pemprov Lampung Anggarkan Rp 12,6 Miliar untuk Bedah 634 Rumah Tidak Layak Huni

Ilustrasi Program BSMS Pemprov Lampung tahun 2023.---Sumber foto : Istockphoto.com.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Perumahan Kawasan dan Cipta Karya (PKCK) setempat memberi bantuan swadaya mahan sejahtera (BSMS) untuk 634 unit rumah di Provinsi Lampung tahun 2023.

Setiap penerima BSMS akan mendapat anggaran Rp 20 juta untuk melakukan bedah rumah secara swadaya dengan rincian Rp 18 juta untuk bahan bangunan dan Rp 2 juta untuk upah kerja.

Di mana dalam proses penularannya, setiap desa minimal terdapat lima penerima yang akan dibuat kelompok untuk menunjuk toko penyedia bahan bangunan.

Sebab, pencairan BSMS akan langsung ditransfer dari KAS daerah ke toko penyedia bahan bangunan yang ditunjuk oleh kelompok penerima program BSMS.

BACA JUGA:Permodalan dan Pelatihan Ultra Mikro dari BRI Group, Ternyata Mudah dan Bikin Usaha Makin Lancar

Kepala Dinas PKCK Lampung Thomas Edwin Ali Hutagalung melalui Kabid Perumahan August Riko mengatakan, BSMS tahun 2023 di Provinsi Lampung sudah mulai bergulir.

"SK gubernur sudah turun, rekomendasi untuk pencairan sekarang ini tinggal tahap administrasi. Untuk pencairan sudah kami lakukan verifikasi data," ujarnya.

Total bantuan dari program BSMS ini, kata August Riko setiap penerima mendapat Rp 20 juta dengan rincian Rp 18 juta untuk bahan bangunan dan Rp 2 juta untuk upah kerja.

"Pencairan ini sifatnya kita over booking. Dari KAS daerah langsung ditransfer ke toko bangunan. Jadi penerima bantuan hanya tercatat saja buku rekeningnya. Nanti per kelompok minimal lima orang penerima menunjuk toko yang menyiapkan bahan bangunan," ungkapnya.

BACA JUGA:Peringati Hari Kesaktian Pancasila di Lampung, Petrus Tjandra: Berdemokrasi Jangan Lupakan Sopan Santun

Program ini menurut August Riko mengedepankan swadaya masyarakat. Sehingga, masyarakat bergotong royong untuk membangun rumah yang semula tidak layak huni menjadi layak huni.

"Ini swadaya, karena kalau tidak swadaya (pengerjaannya,red) tidak bisa. Harapan kita bisa menjadi rumah yang bagus dan layak huni," ucapnya.

Selain menyalurkan bantuan, disampaikan August Riko, pihaknya dari dinas turut memberikan pendampingan berupa edukasi dan pelatihan. Sehingga rumah yang dibangun menjadi layak, memiliki unsur keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan.

Lanjut August Riko, untuk menunjuk masyarakat yang layak mendapatkan program BSMS ini, dilakukan dengan dua cara. Pertama, dari usulan musrembang dan kedua dari e-Pokir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: