Gubernur AAU Dari Masa ke Masa, Terbaru Mantan Asrena Kasau Tukar Posisi Dengan Pejabat Lama

Meski begitu, Sekolah Penerbang berhasil melahirkan penerbang-penerbang handal dan ambil bagian dalam sejarah perjuangan bangsa. 

Mereka di antaranya Abdulrachman Saleh, Husein Sastranegara dan Halim Perdanakusuma.

BACA JUGA: 7 Destinasi Wisata Pantai di Lampung Yang Ramah Anak, Nomor 2 Jaraknya 30 Menit Dari Bandar Lampung

Kemudian ada Suharnoko Harbani, Iswahyudi, Soetardjo Sigit dan Moeljono.

Dalam perkembangannya, pendidikan penerbang dilakukan di Andir Bandung, Jawa Barat.

Sementara Komando Pendidikan dan Latihan berlokasi di Pangkalan Udara Kalijati, subang.

Lalu, berdasar surat keputusan Kasau pada 11 Desember 1950, semua sekolah disatukan di bawah naungan lembaga pendidikan di PaUgkalan udara Adisutjipto.   

BACA JUGA: Red Beryl: Batu Matahari Merah Terlangka di Dunia

Ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Kesatrian Akademi Angkatan Udara pada 9 April 1960 oleh Laksamana Muda Udara Aburachman.

Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 52 tahun 1965, tanggal 26 Juli tahun itu ditetapkan sebagai hari berdirinya Akademi Angkatan Udara.

Pada bagian lain, melihat kondisi yang ada, Jenderal Gatot Subroto mengagas penyatuan empat lembaga pendidikan akademi angkatan dan Polri di bawah satu komando, yakni Akabri. 

Seiring reorganisasi ABRI pada tanggal 16 Juni 1984, Akabri Bagian Udara kembali ke jajaran TNI AU dengan nama Akademi Angkatan Udara. (*)   

Sumber: