Aiman Dilaporkan ke Polisi Dugaan Hoaks, Komjen Fadil Imran: Jangan Takut Datang Saja Klarifikasi

Aiman Dilaporkan ke Polisi Dugaan Hoaks, Komjen Fadil Imran: Jangan Takut Datang Saja Klarifikasi

Aiman Dilaporkan ke Polisi Dugaan Hoaks, Komjen Fadil Imran Jangan Takut Datang Saja Klarifikasi--instagram @aimanwitjaksono

Dalam Rapat Dengar Pendapat antara Polri dengan Komisi III DPR RI pada Rabu 15 November 2023, Kabaharkam Komjen Fadil Imran meminta Aiman untuk buka bukaan siapa komandan yang dimaksud. 

BACA JUGA:36 Perwira Menengah Polri Dimutasi, Kapolres Lampung Barat Ditarik ke Korlantas

Dirinya menyatakan, di Polda Metro Jaya ada enam laporan polisi terkait Aiman Witjacksono. 

“Memang betul tadi sudah dicek Kasatgas Gakkum bahwa ada 6 laporan polisi,” katanya.

Karena ada laporan itu, maka menurut Fadil penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menindaklanjutinya. 

Bentuk tindaklanjut itu adalah dengan melakukan klarifikasi. Klarifikasi ini dijelaskan Fadil dalam konteks polisi melakukan penyelidikan.

Apakah nantinya ada perbuatan pidana atau tidak dalam kasus itu. 

BACA JUGA:Update Kasat Lantas, Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba Jajaran Polda Lampung Berdasar Mutasi Polri Terbaru

Nah, jika nantinya akhirnya tidak ada perbuatan pidana maka bisa dianggap sebagai bagian dari proses demokrasi menyampaikan pendapat. 

Namun, lanjutnya, publik juga harus dididik untuk tidak menyampaikan sesuatu yang tidak berdasarkan fakta. 

“Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya untuk berpihak kepada caleg tertentu, atau partai tertentu atau capres tertentu ? Apa benar seperti itu ? Siapa, kan katanya banyak,” kata Fadil. 

BACA JUGA:19 Jenderal Masuk Mutasi Polri Terbaru, Posisi Enam Kapolda Bergeser, Dankor Brimob Pensiun

Menurutnya, Aiman tidak perlu takut untuk datang ke Polda Metro Jaya. Aiman juga diminta buka-bukaan siapa komandan yang dimaksud itu. 

Terkait Aiman dilaporkan ke polisi Fadil Imran meminta untuk jangan takut datang saja klarifikasi. 

“Jadi tidak usah takut. Aiman datang saja. Siapa orangnya, buka. Jangan cuma berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab. Karena jangan membangun sebuah narasi yang kemudian berakibat terganggunya alam sadar publik,” ucapnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: