Pengangguran Mencapai 207 Ribu Orang, Disnaker Lampung Klaim Pacu Kualitas SDM Hingga Akreditasi LPK

Pengangguran Mencapai 207 Ribu Orang, Disnaker Lampung Klaim Pacu Kualitas SDM Hingga Akreditasi LPK

Masih ada 207,24 ribu pengangguran di Lampung per Agustus 2023.---Sumber foto : Istockphoto.com.---

BACA JUGA:Tok! APBD Kota Bandar Lampung Tahun 2024 Disahkan Rp 2,72 Triliun

"Penguatan SDM penting supaya tenaga kerja kita juga memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh pemberi kerjanya. Ini yang harus kita lakukan," ungkapnya.

Kemudian, disampaikan Agus Nompitu, Disnaker Lampung melakukan kegiatan magang kerja untuk memberi pelatihan bagi para pencari kerja di Lampung.

"Magang kerja bagus sekali karena ada pelatihan bagi para pencari kerja di tempat kerja tersebut. Hasilnya 70 persen rata-rata mereka yang kami magang itu diterima di perusahaan tempat mereka magang," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Agus Nompitu, Disnaker Lampung juga melakukan penguatan kepada lembaga-lembaga penempatan kerja (LPK) dengan melakukan akreditasi.

BACA JUGA:Tak Hadir Ujian SKD, 6 Peserta PPPK Pemkab Mesuji Langsung Dinyatakan Gugur

LPK-LPK ini menurutnya diberi edukasi agar melakukan pelatihan kepada pencari kerja berbasis kompetensi. Diisi oleh instruktur berkualitas, kurikulum terbaik, materi yang baik, juga dengan sarana prasarana penunjang 

"Sehingga saat mereka mengikuti pelatihan di LPK atau BLK memang mereka orang-orang yang siap atau mampu masuk lapangan kerja. Termasuk BLK-BLK yang ada di pemerintah kita akreditasi juga," ucapnya.

Lebih lanjut, Agus Nompitu mengungkapkan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan upaya dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka. 

"Karena kita ingin menjawab, per Agustus 2023 saja ada sekitar 309,69 ribu angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. Maka kita harus siapkan SDM ini supaya mereka semua bisa masuk dan diterima di dunia industri atau usaha dengan kompetensi yang memadai," paparnya.

BACA JUGA:Kejari Mesuji Tetapkan Dua Orang Tersangka dalam Pembangunan Terminal Tipe C

Disinggung terkait pelatihan berbasis kompetensi atau fokasi yang seperti apa, ia mencontohkan misal dibutuhkan tenaga kerja perhotelan akan diberi pelatihan perhotelan. Begitu juga misal dibutuhkan tenaga kerja ahli elektronik akan dilatih.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: