Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Lampung Utara, Polisi dan Jaksa Gelar Rekonstruksi Ulang

Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Lampung Utara, Polisi dan Jaksa Gelar Rekonstruksi Ulang

Proses rekonstruksi ulang yang dilaksanakan di tempat kejadian perkara (TKP), Desa Negeri Ujung Karang, Kecamatan Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Selasa, 28 November 2023, sempat molor.--

BACA JUGA:Belasan Gajah Liar Dekati Pemukiman Warga di Ulok Mukti, Pesisir Barat Lampung

Sebab, telah melukai perasaan, karena menyebabkan korban, atau sang anak mengalami trauma yang dalam.

"Bisa dilihat bang, itu anak saya sepanjang rekon ulang menangis saja kerjaannya. Sebab apa? Trauma berkepanjangan, dan takut kepada korban," kata dia.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum (APH). Serta dapat berlaku adil, dan menegakkan peraturan sesuai kejadian dialami keluarga korban.

"Perasaan kami sakit bang, sejak kejadian anak kami mengalami shock dan trauma mendalam. Jangan datang kerumah pelaku, ke kampung ini saja dia sungkan. Tadi saja, kalau tidak dibujuk sulit membawa kemarin," tambahnya.

BACA JUGA:Lysn Bubble Aplikasi Layaknya Chat Pribadi bersama Idol Kpop Asal SM Entertainment

Sehingga, wajar bila sepanjang rekon ulang dia mengalami begitu. Dan mereka mengaku bukan tak berusaha, telah menghubungi dinas perlindungan anak (DP3A) namun tetap seperti berjalan sendiri.

"Gimana enggak sendiri bang, ini saja kita lagi proses rekonstruksi ulang tidak ada pendamping. Apalagi lawyer, mereka saja ada kuasa hukum meski tidak tampak diluar," jelasnya.

Dan mengaku, bila selama ini pelaku seperti tidak ada kejadian apa - apa. Sehingga berharap dapat dikenai kurungan, atau ditahan untuk mengobati luka korban dan keluarga.

Disisi lain, terlapor, Lina mengelak bila dikatakan melempar. Dia beralibi batu es itu jatuh dari tangan hingga mengenai kaki kanan sang anak, meski hal tersebut tampak rancu.

BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Pasta Gigi Dapat Mengobati Jerawat? Simak Penjelasan Ilmiahnya Berikut Ini

"Kami sudah mencoba mediasi, tapi tidak ada. Sehingga kami takut, dan saat ini memilih pindah serta menjual rumah," tambahnya.

Dia berharap permasalahan itu dapat cepat selesai, dan dia bersama keluarga dapat hidup aman dilingkungan barunya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: