Iklan Bos Aca Header Detail

BPJN Lampung Siaga Bencana Alam Hingga Kecelakaan Hadapi Nataru dan Musim Penghujan, Ini Lokasinya

BPJN Lampung Siaga Bencana Alam Hingga Kecelakaan Hadapi Nataru dan Musim Penghujan, Ini Lokasinya

Kepala BPJN Lampung Susan Novelia.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

Ruas rawan tanah longsor berada di ruas Krui sampai Biha; Biha sampai Bengkunat; Bengkunat sampai Sanggi; Sanggi sampai Wonosobo; batas Provinsi Bengkulu sampai Pugung Tampak; serta Pugung Tampak sampai Simpang Gunung Kemala.

Kemudian titik rawan kecelakaan ada 18 ruas rawan kemacetan dan dua ruas rawan kecelakaan.

Ruas jalan rawan kemacetan berada di, Pasar Sekincau; Pasar Pajar Bulan; Pasar Bukit Kemuning; Pasar Baradatu; Simpang Empat; Tugu Payan Mas Kota Bumi.

Simpang Terbagi Besar; Simpang Gunung Kemala; Pasar Krui; Lampu Merah Kota Agung; Pasar Pringsewu; Pasar Gading Rejo; Pasar Kedondong; Pasar Unit II Tulang Bawang.

BACA JUGA:6 Referensi Angkringan Unik di Yogyakarta, Mulai Kuliner Legendaris hingga Lokasi Pembuatan Film Bumi Manusia

Exit Tol Terbanggi Besar dan Simpang Tiga Terbagi Besar; Pasar Bandar Jaya dan Exit Tol Sugih KM 60+700; KM 52+200 Kota Metro; serta Pantai Pasir Putih.

Sedangkan untuk ruas jalan nasional rawan kecelakaan berada di ruas Way Galih sampai Bergen (Tanjakan PJR) dan ruas Bengkunat sampai Sanggi (Tanjakan Sedayu).

Tentu menurut Susan Novelia dari pemetaan daerah-daerah rawan di ruas jalan nasional ini, BPJN Lampung melakukan berbagai tindakan.

Seperti antisipasi banjir sudah dilakukan pengecekan dan pembersihan saluran atau drainase di ruas-ruas jalan nasional.

BACA JUGA:Rekam Jejak Mentereng Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya Mantan Anak Buah Firli Bahuri

Antisipasi longsor dengan mengidentifikasi daerah lereng dimana selama musim kemarau panjang mengalami rekahan-rekahan serta melakukan pembersihan saluran di daerah-daerah lereng.

Sedangkan jika terjadi banjir dan tanah longsor pihaknya telah mempersiapkan penanganan agar tidak mengganggu lalulintas.

"Penanganannya, kalau terjadi banjir/genangan air harus segera surut dalam waktu du jam, PPK dan tim lapangan standby di lapangan," ucapnya.

"Penanganan jika terjadi longsor, sejumlah alat berat, material dan operator alat berat ditempatkan di posko dan daerah rawan bencana di bawah penangangan PPK dan tim di lapangan," ungkapnya.

BACA JUGA:Rekomendasi Kuliner Legendaris Jawa Timur, Ada Rawon Hingga Lontong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: