Potensi Senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur Tumbuhan Turi yang Punya Aktivitas Anti TBC dan Kanker
Suasana pengukuhan guru besar Unila November 2022. Potensi Senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur Tumbuhan Turi yang Punya Aktivitas Anti TBC dan Kanker--unila.ac.id
Seri Orasi Ilmiah Guru Besar Unila
Oleh Prof. Noviany, S.Si., M.Si., Ph.D
Guru Besar FMIPA Unila
RADARLAMPUNG.CO.ID-Guru Besar FMIPA Prof. Noviany, S.Si., M.Si., Ph.D mengurai potensi senyawa fenolik dan modifikasi struktur tumbuhan turi yang memiliki aktivitas anti tuberculosis dan anti kanker.
Hal ini diungkapkan Noviany dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besar tetap bidang kimia di FMIPA Unila.
Berikut petikan dari orasi ilmiah Prof. Noviany, S.Si., M.Si., Ph.D.
I. PENDAHULUAN
Tumbuhan menghasilkan berbagai metabolit sekunder yang berperan penting dalam menghasilkan khasiat obat dan kelangsungan hidup tumbuhan di ekosistemnya.
Setiap spesies tanaman memiliki rangkaian metabolit sekundernya sendiri yang biasanya unik dalam fitur strukturalnya (Verpoorte et al., 1999). Golongan metabolit sekunder yang diketahui memiliki khasiat obat adalah terpenoid, steroid, alkaloid, dan fenolik (Hasan, 2007).
Sekitar lebih dari 100.000 metabolit sekunder tanaman telah diketahui, namun hanya sebagian kecil dari semua spesies tanaman yang telah dipelajari sifat fitofarmakologinya (Verpoorte et al., 2000).
Tanaman Fabaceae, khususnya spesies dalam subfamili Papilionoideae, telah lama diteliti potensi fitokimia dan farmakologinya.
Beberapa jenis metabolit sekunder telah ditemukan dalam famili ini, termasuk alkaloid, asam amino non-protein, flavonoid, isoflavonoid, kumarin, fenilpropanoid, antrakuinon, terpenoid, dan glikosida sianogenik (Wink & Mohamed, 2003).
Di antara senyawa tersebut, isoflavonoid ditemukan terutama di subfamili Papilionoideae dari Fabaceae.
Daftar isoflavonoid terbaru yang dilaporkan di Fabaceae, menunjukkan lebih dari 420 isoflavonoid adalah senyawa baru (Veitch, 2007).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: