Potensi Senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur Tumbuhan Turi yang Punya Aktivitas Anti TBC dan Kanker
Suasana pengukuhan guru besar Unila November 2022. Potensi Senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur Tumbuhan Turi yang Punya Aktivitas Anti TBC dan Kanker--unila.ac.id
Di alam, isoflavonoid menyediakan berbagai fungsi, misalnya, sebagai antimikroba, anti-serangga dan agen alelopati (Dixon & Sumner, 2003).
Studi klinis pada senyawa ini menunjukkan bahwa isoflavonoid memberikan efek positif dalam kesehatan dan nutrisi manusia, seperti dalam mencegah penyakit jantung, kanker yang bergantung pada hormon, gejala menopause dan osteoporosis (Cogolludo et al., 2007; Cornwell et al., 2004; Di et al.,, 2008; Joung et al., 2003; Kottra & Daniel, 2007; Sarkar & Li, 2003).
Karena perannya yang signifikan dalam pertahanan tanaman dan manfaat yang berhubungan dengan kesehatan, berbagai penelitian tanaman Fabaceae telah dilakukan, termasuk isolasi dan kajian bioaktivitas senyawa.
Senyawa bioaktif dapat menjadi prototype yang memungkinkan desain dan perencanaan rasional obat baru, pengembangan sintesis dan penemuan sifat terapeutik baru.
II. FABACEAE
Fabaceae adalah keluarga tanaman berbunga terbesar ketiga dan salah satu yang paling ekonomis. Famili ini terdiri dari sekitar 19325 spesies dalam 727 genera dan terdiri dari tiga sub-famili Caesalpinioideae (2250 spesies), Mimosoideae (3270 spesies) dan Papilionoideae (13800 spesies).
Fabaceae adalah keluarga tanaman polong-polongan yang sering digunakan sebagai tanaman penghijauan dan pupuk serta penghasil berbagai senyawa baik metabolit primer (lektin, kitinase, berbagai protease dan inhibitor α amilase) maupun metabolit sekunder (senyawa alkaloid, terpenoid, tanin dan fenolik) (Carlinia & Grossi-de-Sá, 2002; Sotheeswaran & Pasupathy, 1993; Wink & Mohamed, 2003).
Fabaceae, terutama yang berasal dari subfamili Papilionoideae, sering digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti kencing manis, batuk, penyakit mata, penyakit paru-paru, sakit gigi, demam, disentri dan infeksi lainnya (Neto et al., 2008; Roosita et al., 2008; Vitor et al., 2004; Watjen et al.,, 2007).
Anggota famili tumbuhan ini dilaporkan menghasilkan alkaloid, asam amino non-proteinogenik, antrakuinodin, kumarin, glikosida sianogenik, flavonoid, isoflavonoid, fenilpropanoid, dan terpenoid (Wink dan Mohamed, 2003; Kobayashi et al., 1996, 1997; Kitagawa et al., 1996).
Diantara senyawa tersebut, isoflavonoid merupakan komponen utama yang dihasilkan (Kırmızıbekmez et al., 2015), yang menunjukkan spektrum bioaktivitas yang luas, seperti aktivitas anti mikroba, anti-insektisida, dan alelopati (Dixon & Sumner, 2003).
III. Sesbania grandiflora (L.) Pers
3.1 Taksonomi Tumbuhan
Di antara anggota subfamili Papilionoideae dari keluarga Fabaceae adalah Sesbania grandiflora. Tanaman ini termasuk dalam kerajaan Plantae, filum Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Fabales, famili Fabaceae, genus Sesbania, spesies Sesbania grandiflora, otoritas spesies (L.) Pers.
Nama umum dari berbagai daerah diantaranya agati, pohon naga putih, gauai-gauai, katuday, katurai, agasti, turi, petai belalang, sesban, sesban getih, baculo, agathi, ton kae.
Sesbania grandiflora adalah pohon kecil yang tegak, cepat tumbuh, dan bercabang jarang dengan tinggi mencapai 10-15 m.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: