Keluarga MA Buat Laporan ke Komnas PA sebagai Bukti Pendampingan Laporan
Video sempat viral di media sosial yang diduga terjadi pembulyyan (perundungan) di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung . Foto tangkap layar video amatir.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Bandar Lampung belum menerima laporan dari pihak keluarga MA untuk pendampingan MA.
Untuk diketahui, MA diduga menjadi korban perundungan teman sekelasnya. Namun, pihak kepolisian menyatakan tidak ada perundungan.
Ketua Komnas PA Bandar Lampung, Ahmad Apriliandi Passa menyampaikan hal tersebut.
"Kami sudah mendengar informasi tersebut dari media, namun sampai saat belum ada laporan masuk ke kami mengenai pendampingan terhadap MA," jelas Pria akrab disapa Andi kepada Radar Lampung pada hari Senin, 11 Desember 2023.
BACA JUGA:Cegah Virus Covid-19, Ini 6 Makanan Penguat Daya Tahan Tubuh
Kendati demikian, Andi, menyampaikan pihaknya, menyimak kasus yang terjadi dan tentu selain perhatian atas kasus tersebut.
Andi juga menyampaikan, bahwa Dugaan kasus perundungan terjadi di Bandar Lampung.
Oleh sebab itu, harus ada upaya serius dari stakeholder terkait dalam mencegah dan melakukan penanganan kasus tersebut.
Guru disekolah tersebut juga harus diberikan edukasi tentang bagaimana merespon dengan cepat setiap bentuk bentuk dugaan perundangan.
Lalu, dugaan kekerasan verbal, fisik, seksual maupun penyerangan secara psikis seperti melakukan penanganan yang tepat untuk kasus kasus yang terjadi.
Andi, menyampaikan pihaknya, belum menemui korban dan keluarganya dikarenakan keterbatasan waktu untuk melakukan penjangkauan ke korban dan keluarganya.
"Belum dan kami Karena keterbatasan waktu memang blm melakukan penjangkauan ke korban dan keluarganya," ucap Andi.
"Sesegera mungkin kami akan melakukan penjangkauan ke korban agar memastikan korban ditangani dengan baik terutama trauma psikisnya yang memastikan pemerintah turut hadir melakukan penanganan terhadap kasus ini melalui Dinas PPPA kota maupun Provinsi yang memiliki infrastruktur memadai seperti Psikolog Klinis agar utamanya anak dapat diberikan penanganan yang tepat," kata Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: